"Terus yang kamu luluh itu? Bagaimana?" tanya Rafli.
"Pada saat aku mulai luluh dengan semua yang dia katakan, aku langsung inget sama kamu, Raf ... aku langsung inget sama semua yang udah kamu lakuin ke aku, pengorbanan dan perjuangan kamu. Mana mungkin aku menyia-nyiakan kamu yang sudah mau berkorban dan berjuang untuk aku," ucap Diandra.
"Jadi aku mau bertahan sama aku, mau menerima aku lagi karena kasihan? Karena aku terlanjur banyak melakukan pengorbanan makanya mau tidak mau kamu bertahan sama aku."
"Ya enggak kayak begitu juga, Raf ... aku memilih kamu murni hati aku yang milih kamu kok, bukan semata-mata karena kasihan atau mau tidak mau bertahan karena kamu udah berjuang untuk aku. Bukan hanya itu, tapi karena hati aku yang milih kamu."
"Kamu serius kan, Dii? Gak bohong sama aku," ucap Rafli.
"Ya Allah ... aku berbicara dengan mata yang menatap mata kamu, bohong dari mana? Aku serius, Raf."
