Aku berbalik dengan pelan diiringi perasaanku yang sungguh tidak nyaman. Ruangan ini seperti sebuah penjara dalam diriku. Apa yang ada dalam benakku sungguh membuatku benar benar takut. Memang yang paling menakutkan adalah isi kepalaku sendiri. Ya Tuhan, tolong jaga aku. Aku tidak tahu harus bagaimana sekarang.
Mataku melihat sembari aku berbalik dan tak ku sangka wajah yang dulu menyakiti aku kini terpampang nyata di depan wajahku. Josh! Ya Tuhan! Skenario apa semua ini? Robert dan Stella menjebbakku?
Wajah pura pura baik itu terseny dengan licik di depan wajahku. Seolah ia telah menang karena menabgkapku di ruangan ini. Jas yang di kenakannya benar benar berbau wangi sekali. Aku ingin sekali mual karenanya.