Aku kaget sekali saat dia mengatakan itu. Tidak mungkin Steven mengatakan itu. Pasti dia hanya berpura pura saja.
Aku tersenyum meringis kepada Steven. Membuktikan bahwa aku tidak akan terkecoh dengan apa yang dikatakannya. Dia hanya berwajah tanda tanya.
"Apaan sih? Kau tidak pernah serius steven," kataku dengan menepuk lengannya lalu tertawa kecil.
Tangan Steven tiba tiba saja memegang kedua tanganku dengan lembut. Ia tiba tiba saja menatapku dengan serius. Matanya begitu intens menatapku.
"Jihan, mungkin ini tampak aneh. Tapi sungguh aku sangat mencintaimu Jihan," ucap Steven dengan lirih namun terdengar sangat jelas. Karena tidak ada suara apapun selain suara darinya.
"Ta-tapi ...," aku terbata bata bingung ingin mengatakan apa.