"Nad,walau pun kamu jago beladiri tapi jangan dekati dia ya?"
"Memangnya kenapa?"
"Dia itu sadis banget tahu orangnya dan sepertinya dia bukan hanya mengusai satu jenis beladiri karena dia sangat kuat sekali"
"Boleh juga,kayaknya bakal seru nih"
"Emangnya apa yang mau kamu lakuin?"
"Aku mau ajak dia tanding"
"Jangan Nad!"
Lalu Nadia pun langsung berlari ke arah Agam dan telah ancang - ancang untuk menendang Agam.Namun Agam yang menyadarinya pun langsung menepis kakinya Nadia.Saat kakinya Nadia sudah menyentuh lantai,namun karena lantainya agak licin hingga membuat Nadia kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh tetapi dengan cepatnya Agam langsung menarik tangan Nadia hingga menubruk tubuhnya.
Kini wajah mereka sangat dekat sekali dan saling bartatap,lalu Agam langsung berbicara
"Kau ingin menyerangku?sayangnya kamu gagal"
Kemudian Agam langsung menurunkan Nadia dari atas tubuhnya,lalu mereka berdua langsung berdiri.Agam pun langsung berbicara lagi,
"Tubuhmu sangat berat sekali,makan apaan sih?"
"Ya nasilah"
Agam pun langsung berjalan meninggalkan Nadia,namun Nadia yang masih penasaran dengan kehebatan Agam pun langsung berbicara,
"Aku tantang kamu bertanding denganku diatas ring"
Beberapa murid yang berada disekitar pun langsung terkejut mendengarnya,kemudian Agam pun langsung berbalik badan dan berbicara,
"Oke,tantangan kamu aku terima.Kapan kita akan bertanding?"
"Hari minggu,jam 8 pagi"
"Oke"
Kemudian Agam langsung melanjutkan berjalannya.Tiba - tiba kabar Nadia yang menantang Agam pun tersebar luas seangkatannya Narina dan Nadia,lalu Narina pun langsung menghampiri Nadia dan berbicara
"Nad...Kamu sehat?"
"Apaan sih?aneh banget pertanyaannya"
"Kamu tuh yang bener aja,masa kamu nantangin Agam buat tanding.Cepat temui dia lagi dan batalkan pertandingannya!"
"Gak bisa,emangnya kenapa sih?"
"Terserah kamu deh,cape aku ngomong sama kamu.Lebih baik aku kasih tahu ke Kak Rizam aja"
"Yaudah sana!"
Lalu Narina pun bergegas ke Kelasnya Rizam dan meninggalkan Nadia,saat sampai didepan Kelasnya Rizam.Rizam yang melihat Narina didepan Kelasnya lalu dia dan Nafsya langsung menghampirinya.
"Kak...Gawat Kak!"
"Gawat kenapa sih?" tanya Rizam
"Duduk dulu yuk!baru kamu ceritain" ajak Nafsya
Kemudian mereka langsung duduk dikursi yang sudah ada didepan kelas,Narina pun langsung berbicara
"Nadia nantangin Agam buat tanding diatas ring"
Rizam yang mendengarnya tak terkejut sama sekali malahan merasa aneh karena ini pertama kalinya Nadia menantang laki- laki bertanding.Lalu dengan ringannya Rizam bertanya,
"Kapan emangnya pertandingannya dimulai?"
"Lah,kok malah tanyain itu?harusnya Kakak tuh khawatir.Asalkan Kakak tahu ya,Agam itu selain memiliki sikap dingin,dia juga terkenal sebagai orang yang sangat sadis diangkatan aku Kak"
"Emangnya kenapa?berarti makin seru dong"
"Tau ah,nyesel aku ngasih tahu Kakak.Bukannya bertindak buat batalin,ini malah ngedukung"
Kemudian Narina langsung meninggalkan Rizam dan Nafsya dengan perasaan kesal.Sementara itu,Nafsya yang mendengarnya malah merasa khawatir.Lalu dia langsung berbicara,
"Sayang...Bagaimana jika Nadia terluka parah ketika bertanding dengan Agam?"
"Kamu gak perlu khawatir,aku tahu bahwa Nadia itu hebat"
"Kamu tuh jadi Kakak gimana sih?bukannya lindungin adiknya malah ngedukung adiknya bertanding"
Nafsya pun langsung masuk ke dalam kelas dengan perasaan kesal,Rizam langsung berdiam dan lalu berbicara sendiri,
"Mereka kenapa sih?padahal asik loh"
Kemudian Rizam yang baru menyadari bahwa Nafsya sudah marah lagi kepadanya pun langsung berlari dan menghampiri Nafsya,
"Jangan marah lagi dong!"
"Jangan deket - deket aku lagi!"
"Yaudah deh,nanti pas pulang sekolah aku ngomong sama Nadia supaya dibatalin pertandingannya"
"Nah gitu dong" respon Nafsya lalu dia langsung tersenyum
Lalu hubungan mereka berdua pun membaik kembali,hingga akhirnya tibalah waktunya pulang sekolah.Nafsya bergegas menarik tangannya Rizam dan mengajaknya menuju ke Kelasnya Narina dan Nadia.
Saat sudah sampai disana,Narina dan Nadia sudah berada didepan kelasnya.Lalu Rizam langdung berbicara,
"Nadia...Sebaiknya kamu batalkan saja pertandinganmu dengan Agam"
"Memangnya kenapa Kak?Kakak meremehkan kemampuan beladiriku"
"Bukan begitu,sebaiknya jangan ya Dek!"
Tiba - tiba,dikelas sebelahnya Narina dan Nadia ada seorang laki - laki yang terpental keluar dari Kelas tersebut.Rizam dan yang lainnya pun langsung terkejut,lalu Agam pun langsung mendekati laki - laki yang sebelummya telah dia pukul hingga terpental.
"Lihat saja nanti!jika kau berani bermain - main denganku,aku tak akan segan - segan menghabisi nyawamu"
"Maafkan aku,aku akan menyelesaikan tugas yang telah kau bagi - bagi"
"Bagus!jangan sampai main - main lagi!"
Lalu Agam langsung melirik ke arah Nadia kemudian pergi,Rizam pun langsung berbicara
"Dek...Kamu yakin mau melawan dia?"
"Tentu saja,memangnya kenapa?"
"Kamu gak lihat apa yang barusan dilakukan oleh dia?"
"Lihat memangnya apa sih yang harus ditakutin?"
"Kakak gak mau kamu terluka" respon Nafsya sambil menangis
Lalu Nadia langsung mendekati Nafsya lalu berbicara,
"Kakak tak perlu khawatir,aku pasti akan baik - baik saja"
"Sayang...Kamu harus percaya dengan Nadia ya.Kita pulang sekarang aja yuk!soalnya kan aku,Narina dan Nadia ada jadwal latihan Taekwondo"
Kemudian Nafsya langsung mendengarkan perkataannya Rizam,lalu mereka langsung pulang.Hingga akhirnya tibalah mereka semua ditempat latihan Taekwondo.Lalu seluruh murid Taekwondo sudah berkumpul semua,kemudian Master Taekwondo langsung berbicara,
"Hari ini kita kedatangan orang terhormat,dia akan membantu Rizam melatih Taekwondo"
Lalu Agam pun langsung datang dan mendekati Master tersebut,betapa terkejutnya Nadia yang melihat orang yang dimaksud adalah Agam.
"Dia bernama Agam Narapati"
Kemudian Rizam langsung memerintahkan seluruh anggotanya untuk membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan.
"Dan Agam,kenalkan ini adalah Rizam.Dia juga memiliki tingkatan sabuk yang sama dengan kamu"
Lalu mereka berdua langsung membungkukkan badan.
"Baiklah,ayo silahkan mulai latihannya!"
"BAIK MASTER" respon seluruh murid
"Agam,kamu mengajar murid yang bersabuk biru,merah dan hitam ya.Untuk yang sabuk putih,kuning dan hijau biarkan saya yang mengajarnya"
"Maaf Kak,sepertinya kebalik deh"
"Benar kok,saya tahu bahwa kamu itu hebat sekali.Saya sudah melihatnya waktu disekolah"
"Wah Kakak terlalu merendah.Sebaiknya Kakak saja yang bagian 3 sabuk teratas,aku bagian 3 sabuk awal"
"Saya yakin,kamu hebat.Ayo kerjakan saja!"
"Baik Kak"
Tiba - tiba murid yang memiliki.sabuk hitam tak terima jika diajarkan oleh orang yang lebih muda dari Rizam,lalu salah satu dari mereka langsung berbicara
"Kami tak mau jika diajarkan oleh bocah seperti dia,aku yakin sebenarnya dia tak jago beladiri"