Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 41 - 41 pilih dia apa aku

Chapter 41 - 41 pilih dia apa aku

"Udah denisa,janga sedih kan ada gua"

"Iya ke mana ya enaknya"

"Terserah,oh iya tadi kelas lu gimana menyenangkan"

"Menyenangkan kok,gua senang"

"Baguslah kalau lu senang,gua juga ikut senang"

"Iyaudah ke mall yuk kalau mau"

"Ok yuk"

***

Vito hanya diam dan mencekik bimo dan berkata...

***

"Semua karena lu,denisa marah"

"Kok gua emang,gua ngapain sayang tenang dong nanti juga denisa baikan sama lu,kan dia gak bisa lama-lama marah sama lu"

"Lu tau darimana kalau dia gabisa marah lama-lama sama gua"

"Iya kita liat aja nanti,sabar adalah kuncinya kalau lu gak sabar lu gak akan tau hasilnya,tapi semuanya terserah lu sih"

"Hmm...ok gua cari denisa dulu bye"

***

Vito keluar dari rumah bimo dan bimo mencoba tahan vito tapi telat,setelah itu vito menyetir mobilnya dan langsung menancap gas mobilnya setelah itu vito menyetir sambil teleponan dengan denisa,tapi denisa gak menjawab telepon vito sedangkan denisa masih bermain dengan sari dan setelah berhari-hari main sama sari,denisa langsung pulang kerumah...

***

"Makasih ya sari,udah temanin gua hari ini"

"Iya sama-sama yaudah gua pulang ya"

"OK hati-hati ya"

"Gak deh bercanda gua temanin lu hari ini ok,boleh kan"

"Boleh kok,yuk"

***

Sari dan denisa masuk ke rumah sari lalu ada vito denisa langsung buru-buru naik,setelah itu sari menahan vito untuk naik dan vito hanya diam lalu sari berkata...

***

"Udah cukup ya buat teman gua sedih seharian hari ini gara-gara lu,gua gak suka cara lu memperlakukan wanita terutama teman gua,terserah lu mau selingkuh sama siapa tapi jangan sakitin hati teman gua,karena gua gak suka kalau lu sakitin hati teman gua ngerti lu,sekarang lu pulang dan renungin perbuatan lu,permisi"

***

Sari naik sedangkan papa dan mama denisa hanya diam dan kaget,setelah itu sari masuk kamar dan denisa mandi karena sari kasian sama denisa,sari pesan makanan untuk menghibur denisa,setelah sampai barangnya sari ambil dan vito gak pulang-pulang tapi sari gak peduli,setelah itu sari ke kamar denisa dan denisa udah selesai mandi dan sari langsung berkata kepada denisa...

***

"Ini makanan"

"Hmm siapa yang pesan"

"Makan aja,tenang gua yang beli kok bukan orang jadi lu gak,perlu marah-marah ok"

"Ok makasih ya"

***

Denisa dan sari memakan pesanan makanan yang sari pesan,setelah itu denisa hanya diam dan menghela napas dan berkata...

***

"Vito udah pulang"

"Kayaknya belum pas gua ambil makanan dia masih ada,coba aja liat di kaca"

"Hmm dia ngapain sih bingung gua"

"Yah mungkin dia mau jelasin ke lu denisa,coba lu ketemuin dia sanah kasian tau,nanti kalau dia kedinginan gimana"

"Gua gak peduli suka-suka dia aja,gua mau coba untuk ga mikirin dia main yuk sari"

"Ok main"

***

Denisa dan sari akhirnya memutuskan untuk main,sedangkan vito masih menunggu di luar dengan kedinginan setelah itu vito melihat ke arah kaca denisa dan berharap denisa keluar,sampai akhirnya hujan denisa masih gak peduli dengan vito,gak lama denisa tidur dan sari melihat vito di kaca dan kasian dengan sari setelah itu vito hanya diam dan menunggu denisa sampai denisa menemuinya,kebesokan paginya...

***

"Pagi ma,pa"

"Pagi sayang,kamu sama vito gimana"

"Yah begitulah ma,pa emang ada apa"

"Hmm kamu ada masalah sama dia kalau ada bilang sayang,jangan diam-diam aja"

"Hmm itu urusan aku sama dia ma,mama dan papa gak perlu ikut campur kita udah gede kok,jadi kita tau caranya gimana menyelesaikan masalah kita maaf ma dan pa,denisa pergi dulu bye"

***

Denisa keluar dari rumah,setelah itu ada vito yang sedang tidur di mobil,karena denisa gak peduli akhirnya denisa pergi bersama sari,setelah itu papa denisa keluar dan mengetuk pintu kaca vito dan vito bangun dan langsung turun...

***

"Halo om,ada apa om"

"Kamu gak ke kantor"

"Gak om,masih tunggu denisa"

"Denisa udah pergi daritadi emang kamu gak liat dia"

"Gak om,yaudah kalau gitu vito ke kampus denisa ya om"

"Hmm gak usah kamu kerja aja,soal denisa kasih dia waktu jangan di paksa,om pergi dulu ya bye"

"Bye om,hati-hati ya om"

***

Papa denisa pergi sedangkan vito ke kantor,setelah itu sampai di kantor vito kerja terus tanpa henti,setelah itu vito makan pesan pantry dan setelah itu vito banyak rapat secara aplikasi yang mengehmat waktu,sehari vito makan tiga kali karena vito gamau buat denisa mengkhawatirkan tentang dirinya setelah itu selesai kerja,vito melihat hpnya dan kangen kepada denisa,sedangkan denisa kuliah dan bertemu dengan pria bernama roy..

***

"Denisa"

"Iya kenapa roy"

"Ada acara gak"

"Hmm gak tuh kenapa"

"Pergi yuk,kalau mau kalau gamau ya gapapa"

"Hmm lain kali ya maaf gua capek banget mau belajar bye"

"Bye"

***

Denisa pergi dan sari langsung mendekati denisa dan menoel denisa sambil tersenyum lalu denisa berkata...

***

"Itu siapa denisa"

"Hmm teman kelas gua roy,kenapa"

"Oo dia ngapain"

"Dia ajak gua pergi tapi gua gamau"

"Hmm karena vito ya"

"Gak,peduli amat sama dia kan gua udah putus sama dia"

"Ha..putus emang lu gak takut papa dan mama lu marah"

"Yah dia selinguh mau gimana lagi"

"Iya gua tau kan lu bisa ngomong baik-baik sama dia"

"Gabisa,ini gua mau chat dia"

***

Denisa kirim pesan kepada vito dengan muka senang,sedangkan vito yang baru selesai semuanya capek dan senang ada chat dari denisa saat meliha ternyata isi pesannya...

***

"Vito jangan pernah kerumah gua lagi,karena gua gak akan pernah menyambut lu hubungan kita putus sampai disini,dan jangan pernah lagi lu untuk cari gua dan menyayangi gua lagi karena gua gak butuh,makasih untuk semuanya selama ini gua gak pernah kecewa dengan apa yang lu perbuat makasih ya,bye"

***

Vito yang membaca itu tanpa sadar langsung nangis dan setelah itu vito mencoba menghubungi denisa,tapi denisa gak jawab sedangkan denisa pergi dengan sari dan kebesokan harinya vito melihat denisa dengan roy di kuliah setelah itu vito terus mengikuti denisa dan roy di saat roy mau pegang tangan denisa,vito mulai panas dan mau marah tapi denisa gamau akhirnya denisa dan roy jalan berdua,setelah pulang kerumah roy pergi dan denisa membekap mulut denisa,dan bawa denisa ke mobilnya dan denisa kaget dan berkata...