Alan mengingat kenangan itu dengan sangat sakit, kini hatinya terasa nyeri dan tidak tahan lagi.
Setitik air mata jatuh menuruni pipinya,. "aku akan membalaskan semuanya ayah" ucapnya dengan tersenyum miring.
Kini jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, alan berniat untuk pergi ke rumah sakit, untuk memata – matai seseorang, siapa lagi kalau bukan elora.
"aku harus kesana" gumamnya sambil mengendarai mobilnya.
Sesampainya di rumah sakit, dirinya kini turun dari mobil dan berjalan ke arah kamar rawat elora yang ada di lantai atas.
Di perjalanan menaiki lift, ia tiba – tiba bertemu dengan brian, anak dari tuan arga dan juga kekasih dari elora.
Brian masuk ke dalam lift dan di dalam lift kini hanya ada alan dan brian yang saling diam.
"gawat, kalai dia ke kamar elora aku harus pergi" gumamnya.