"Ibu," panggil Jerom dengan lembut.
"…" tidak ada jawaban dari Reina.
"Aku ke taman belakang dulu," ucap Jerom dengan sedih dan ia meninggalkan Roby, serta kedua orang tuanya di dalam ruangan, ia ingin sekali memperoleh udara yang sangat sejuk untuk menenenagkan perasaanya yang kacau karena tamparan dari ibunya sendiri tanpa tau apa yang terjadi.
Jerom sangat sedih mengingat tamparan ibunya yang sangat sakit tadi.
"Apakah ibu tidak bisa sedikit sayang kepada Jerom?" tanya Jerom dengan langkah kaki yang gontai menuju taman belakang. Meskipun sudah dewasa, Jerom juga masih berhak mendapatkan kasih sayang dari Reina yang notabenenya adalah ibu kandungnya sendiri.
Jerom melangkahkan kakinyab menuju taman belakang, malam yang sangat dingin, angina ang berhenbus secara pelan menyapu pipi Jerom yang masih perih karena tamparan ibunya itu.