"Siapa lagi yang ingin mencoba untuk gagal?!"
Suara Yarko seolah meremehkan dan bahkan terkesan menantang mereka yang ingin memasuki Pasukan Langit. Agar mereka paham, bahwa ujian sederhana ini tidak seperti yang mereka anggap enteng.
Yarko yakin, dengan kemampuan sahabatnya, Gonan, mage tingkat 8 dan termasuk paling tinggi di seluruh benua. Segelintir orang saja yang akan lulus dalam ujian tahap satu ini.
Semua peserta pun berbaris sekarang, seolah tidak ingin mendahului siapapun namun sekaligus ingin melihat bagaimana orang lain maju terlebih dahulu dan memikirkan cara terbaik untuk membuat goresan pada kotak baja tersebut.
Antrian dibuat panjang, ujian tahap pertama ini sangat cepat. Hingga 1000 orang yang maju, belum ada satupun yang lulus. Benarkah ini adalah ujian tingkat satu? Bahkan, sampai sekarang belum ada yang lulus dan tidak ada yang memberikan goresan sama sekali pada kotak baja tersebut.
Senjata mereka bahkan ada yang hancur sebelum menyentuh baja kotak itu.
Yarko pun menggelengkan kepalanya beberapa kali, dia merasa bahwa generasi para pendekar putih saat ini jauh dari apa yang diharapkannya. Bagaimana mereka bisa menghadapi pasukan gelap jika ujian seperti ini, dan tahap satu saja dari seribu orang belum ada yang lulus?
Hingga, seorang lelaki dengan tongkat pendek naik karena gilirannya. Dia memberi salam pada Yarko dengan kedua tangannya. Yarko pun memperhatikan pemuda itu, dia adalah Astro. Pemuda yang banyak diperbincangkan karena kemampuan sihirnya, dia berasal dari Orpris dan salah satu murid dari Yonan.
Meski begitu, sihir Array tetap obyektif pada siapapun untuk bisa menembus pertahanan tersebut. Astro juga dikabarkan sudah banyak menerima misi untuk menjelajah dan membela orang tertindas atas perintah Yonan.
Astro sendiri sudah mencapai penyihir tingkat 7 di usianya yang masih sangat muda.
Astro pun bersiap dan dia menyelipkan tongkat sihirnya yang pendek dan berkukuran kurang lebih centimeter itu dikait di pinggang kanannya.
Artinya, Astro tidak ingin menggunakan tongkat itu. Tongkat itu pastilah artefak yang bagus, namun kenapa dia tidak mau menggunakannya.
Astro mundur sedikit dan mempersiapkan kuda-kudanya. Dia membuka kedua tangannya ke depan, ada sinar yang keluar dari tangan kanan dan kirinya. Namun, kedua sinar itu berbeda warna, seperti merah dan biru.
Kanan merah dan kiri biru, kedua tangannya itu membentuk cristal bola di masing – masing tangannya. Kedua bola cahaya itu mengikuti kedua tangannya yang meliuk dan mempersiapkan serangan kearah kotak baja itu.
Astro menarik dua bola cahaya itu ke kiri dan mengangkatnya keatas, kedua bola pun bersatu dan berputar bergantian karena kedua tangannya juga disatukan. Saat bola cahaya merah dan biru itu akhirnyat terbentur menjadi satu. Maka, keluarglah pedang cahaya yang tercipta dari penggabungan bola cahaya tersebut.
Pedang itu berkilau seperti ada cahaya pelangi di sekitar pedang cahaya itu. Semua mata terkaget, di usia muda seperti Astro itu sudah bisa membentuk senjata dari energi.
Sedikit orang di seluruh benua yang bisa melakukan hal itu. Pembentukan senjata dari energi. Meskipun ada juga orang yang bisa, namun tidak bisa bertahan lama jika tak bisa mempertahankan bentuk energinya karena tidak stabil energi yang disatukan.
Namun, sepertinya Astro sudah berlatih dengan baik sehingga bentuk dan energinya nampak stabil. Astro memegang pedang cahaya itu dengan kedua tangannya dan diangkat ke atas. Sedetik kemudian dia melompat ke depan berbarengan dengan ledakan energi yang tercipta karena pedang itu terayun dan membentur kotak baja itu.
Benturan energi terjadi, Array seolah menolak dan menjadi perisai dari serangan Astro. Energi serangan dan tolakan sempat saling beradu. Tabrakan energi itu terjadi, selain Astro mempertahankan kekuatan dari pedang energinya, dia juga sedang menekan Arraynya agar dia dapat menyentuh kotak baja.
Astro cukup berkeringat, di hadapan Array tingkat 8 dan dia pun mendorong dengan segenap kemampuannya agar bisa membuat celah pada Array.
"Hiaaattttt!"
Astro terus menekan dengan kekuatannya dan.
Wusshhhh!
Pedang energi yang diciptakan Astro hancur berkeping – keping. Percikan energi pun terjadi lagi untuk kesekian kalinya. Semua pun kini dapat melihat, Astro terduduk dan terlihat kelelahan karena cukup banyak menggunakan energinya.
Astro mulai bangkit dari duduknya dan mengatur napasnya untuk mengembalikan energinya. Yarko tersenyum pada Astro dan tersenyum.
Benar saja, Astro lulus. Ada goresan seperti sabetan pedang tercipta dari salah satu sisi yang tadi diserang oleh Astro. Meski kecil, itu merupakan goresan juga.
"Astro Lulus! Siapa lagi yang hendak lulus silakan melakukan usaha terbaik kalian!"
Teriakan Yarko kembali membuat beberapa peserta yang belum mencobanya menjadi lebih bersemangat. Tentu saja, masih ada kesempatan, mereka juga merasa terinspirasi dari tes yang dilakukan Astro.
Memusatkan energi ke satu titik dan gunakan seluruh kemampuan. Itulah yang mereka pelajari dari lulusnya Astro.
Astro pun nampak senang karena bisa lulus. Dia sudah diperingatkan oleh Gurunya, bahwa meskipun dia yang membuat Array, dia ingin Astro lulus dengan ujiannya sendiri. Jika tak lulus maka Yonan tak akan membantu apapun pada muridnya itu.
Bagi Yonan, Pasukan Langit adalah mereka yang benar-benar bisa mengemban amanah tersebut demi perdamaian dunia persilatan.
Astro pun tersenyum, dia yakin bahwa Gurunya tidak akan kecewa dan bahagia melihatnya bisa lulus dan memecahkan Array tingkat 8 yang dibuat oleh gurunya tersebut.
Satu, dua, antrian peserta Pasukan Langit terus mencoba. Tapi, tetap masih banyak yang gagal meskipun mereka sudah mengerahkan kemampuan mereka. Namun, dari 10 orang yang melakukan ujian itu, ada satu orang yang lulus. Kini, semakin banyak yang terlihat bisa lulus dan membuat goresan pada kotak baja itu.
Ada juga yang menggunakan tombak dan dia dari benua Fosfit. Meski terkenal dengan Warrior, namun Arion yang menggunakan tombak bisa lolos dengan baik dan menembus Array tingkat 8 dengan seluruh kekuatannya.
Arion adalah pengguna tombak, rambutnya panjang terurai. Dia sebelumnya mundur untuk memutar tombaknya, tombaknya adalah warisan dari orangtuanya. Tombak itu diputarnya dengan kedua tangannya. Saat energi menyebar, dia langsung memfokuskannya ke satu titik.
Bersamaan dengan itu, energi di ujugn tombang menyatu dan bertepatan dengan langsung menusuk baja kotak. Energi terpusat dan menembus pertahanan Array tingkt 8 dan goresan yang tercipta adalah tusukan dari ujung tombak ke baja kota.
Arion pun dinyatakan lulus.
Sudah ada ratusan lebih yang lulus, namun tes sudah diikuti juga oleh 5 ribuan peserta dan kebanyakan dari mereka tentunya gagal.
Mereka membawa nama baik dari masing – masing perguruan bela diri dimana mereka berlatih, juga mereka membawa harapan besar dari keluarga dan Benua yang mereka wakili. Semua memberikan kemampuan terbaik untuk bisa lulus menjadi anggota Pasukan Langit.
Namun tetap saja, pasukan ini adalah bertujuan untuk menegakkan perdamaian di seluruh benua. Jadi pastinya, mereka yang lulus bukanlah orang sembarangan tentunya.
Ini akan menjadi sejarah baru bagi dunia persilatan putih. Dimana mereka akan menjadikan Pasukan Langit sebagai pasukan paling depan dan juga mampu menjadi penentu kemenangan melawan pasukan gelap.