Ketika Hanan mengajak Hana ke rumah sang ibu, Rina menolak istri putranya itu sebagai menantu. Tentu saja hal itu membuat Hasna merasa sedih.
"Aku tidak sudi menganggapmu menantu!"
Kata-kata dari lidah seorang ibu dari lelaki yang dia cintai, yang mereka sebut mertuanya itu menghunjam jantung. Namun, untuk mengeluarkan air mata, ia tak sudi. Sebab kehidupan sebelum ini, lebih sakit dirasa. Penolakan mertua bukan hal yang bisa membuat mentalnya jatuh.
"Tidak apa-apa, Bu." Hasna menanggapi santai. Berusaha tampil baik-baik saja.
Tatapan sinis masih diberikan wanita berkalung emas mahal dengan abaya warna hitamnya. Hanya mereka berdua di ruangan megah yang tak lain adalah kamar Rina. Hanan Arsalansyah, yakni suami Hasna Lily sekaligus anak laki-laki sang mertua berada di ruangan lain, berbicara pada suami Rina. Dengan kata lain, ayah tiri Hanan dan Hana.
"Pergi dari sini! Aku tak mau melihat wajahmu!"
"Tapi kenapa, Bu?"
"Kamu nggak pantes bersanding dengan anakku."
