Hana Sitarani meminta izin kepada kakak lelakinya, yakni Hanan Arsalansyah untuk menemui Dharma Yudhisthira, mumpung mereka masih berada di negeri dua benua, negeri bulan sabit, yakni negara Turki, tepatnya di Istanbul. Hanan mengizinkan mereka bertemu hanya di dekat Mutfagi Halime saja.
Maka, Hana pun memberi pesan lewat apikasi berwarna hijau kepada Dharma Yudhistira. Mereka pun akhirnya bertemu di Halime Mutfagi.
"Assalamu'alaikum, Hana. Merhaba."
"Wa'alaikumussalam, Dharma Bey. Merhaba." Hana mengikuti Dharma melakukan drama simulasi menjadi warga nergara Turki.
"Kesulitan mencari lokasi ini, Dharma Bey?" cibir Hana yang sengaja dilakukaannya karena keterlambatan calon suaminya.
"Hana Askim, calon suamimu ini lebih memahami tata letak kota Istanbul daripada turis Indonesia di depan Mas Dharma ini."
Paham maksud Dharma Yudhishtira, Hana Sitarani pun tertawa.
"Kamu apa kabar, Han?"
"Alhamdulillah. Kayak yang Mas lihat."
Dharma menyunggingkan senyum tipis.
