Hanan mengetahui dari Hasan perihal utang yang dimiliki Mimi dan Hasna berniat melunasi dengan tabungan yang ada.
"Hasan, rahasiakan pembicaraan kita dengan ibu Hasna, ya?"
Hasan pun lantas berkata, "Hasan pun mau bilang begitu ke Om Hanan."
Hanan tersenyum simpul. Lalu, ia mengantar Hasan pulang ke rumah setelah ashar. Hasna tampak berbinar dengan kepulangan putranya. Apalagi ditambah dengan kehadiran Hanan.
"Kok bisa barengan?" tanya Hasna menyambut dua laki-laki itu.
"Ketemu di depan." Hasan yang menjawab.
"Masuk, Bang."
Hanan menolak karena tidak enak dengan Mimi dan tetangga yang melihat. "Saya masih harus jemput Hana."
Hasna memaklumi. Memang pada jam segini, seharusnya Hana sudah harus dijemput di tempat kursus.
"Hati-hati. Makasih, ya, Bang."
Hanan menganguk. Lantas berlalu dari sana. Dia benar-benar hendak menemui adik perempuan kesayangannya itu. Setelah maghrib, mereka membicarakan perihal Hasna.
"Kurasa, kami perlu liburan. Ke Turki, misalnya."
