Zian bangun dan segera bersiap untuk mengantarkan Pangeran Kenzi, ia tahu akan sangat sulit jika perpisahan di saat sudah saling dekat.
Tapi tidak ada yang bisa dilakukan oleh Zian dan akhirnya pun ia mengantarkan Pangeran Kenzi.
Tidak peduli siapa saja yang ada di sana, Zian benar-benar dalam ke adaan sedih dan tidak peduli suasana sekitar.
"Jaga dirimu baik-baik, aku berangkat," kata Pangeran Kenzi berpamitan.
Zian berusaha kuat dan tidak terlihat sedih.
"Keu juga hati-hati di sana," kata Zian melepas keberangkatan sang pangeran.
"Jaga sang Putri baik-baik," pesan Pangeran Kenzi kepada adiknya yang ada di samping sang putri.
Pangeran Zen mengangguk menyakinkan sang Kakak, agar tidak merasa bersedih.
Zen tidak ikut ke perbatasan, biasanya mereka selalu bersama, tapi untuk sekarang tidak karena Pangeran Kenzi yang pergi karena hukuman dari Raja.
Sang Ratu yang juga ikut bersedih saat keberangkatan putra kesayangannya.