"Jelas aku akan sangat takut padamu, karena kau terkenal dengan kejam di medan perang. Apalagi banyaknya luka membuatku takut padamu," kata Zian jujur pada Pangeran Kenzi yang membuat Pangeran pun jadi tahu alasan sang Putri merasa takut selama ini.
"Jika aku tidak berperang siapa yang akan melindungi kerjaan ini, dan jika aku tidak kejam di medan perang, aku yang akan terbunuh terlebih dahulu. Luka ini adalah bukti bahwa aku berjuang dan tidak diam saja," kata Pangeran Kenzi menjelaskan pada sang Putri.
Agar Putri mau memahami Pangeran yang mana luka itu bukanlah kekurangan, tapi merupakan perjuangannya.
Mendengar hal itu jelas Zian paham ia salah menilai Pangeran semala ini, yang ternyata dia mau berkorban demi kerajaan.
"Aku tahu maafkan aku telah menuduh yabg tidak-tidak," kata Zian lagi merasa bersalah.
Zian yang tidak lagi menganggap Pangeran adalah musuhnya, berusaha untuk memahami Pangeran yang ia juga tidak ingin menjadi monster yang membunuh tanpa sebab.
