Arthur terbaring di ranjang, di dalam kamar hotelnya. Pria itu masih memejamkan mata karena kepala yang masih sangat berat efek dari mabuk semalam.
Tiba-tiba ia terlihat batuk, ia terbangun dan terjaga karena tenggorokan yang terasa sangat gatal. Sesaat dia yang kini tengah terduduk memegangi kepalanya yang terasa sakit.
Ingin rasanya ia meremas kepalanya saking sakitnya, ia tahu ini efek dari mabuknya semalam.
Setelah terlihat lengang dari rasa sakit Arthur bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, masuk dan mencuci wajahnya di wastafel.
Ia menatap pada wajah yang terlihat kusam, karena akhir-akhir ini tidak dirawat karena rasa frustasinya.
Sejenak dia diam dengan kedua telapak tangan tertumpu di pinggiran meja wastafel yang lapisannya tampak putih mengkilap karena terbuat dari batu keramik termahal.
Setelah lama diam menatap wajah di cermin, pria ini terlihat membuka baju piamanya yang memutuskan untuk mandi dan berendam.