Arthur dan Vivian sudah ada di sebuah ruangan yang dipersiapkan sebagai ruang tunggu untuk mereka gunakan selama acara belum dimulai.
Wajah kedua mempelai itu terlihat tenang, tapi dalam hati keduanya sedang begitu gelisah karena memikirkan rencana yang akan mereka jalankan.
Sedari tadi keduanya menunggu celah untuk sekedar berpura-pura sakit perut dan ke kamar mandi. Tiba-tiba Arthur terlihat memegangi perutnya, dan keadaan itu di perhatikan oleh ibunya.
"Ada apa Nak?"
"Aku ingin buang air," jawab pria itu seperti benar-benar merasakansakit perut.
"Apa tidak bisa ditunda?"
"Aku tidak tahu," jawabnya seolah benar-benar sudah tidak menahannya.
"di mana kamar mandinya?" tanya ibunya pada seseorang staf wedding organizer.
"di sebelah sana," jawabnya menuju sebuah pintu yang ada di ruangan yang sama.
Arthur lantas memanfaatkan situasi itu, dia menuju kamar mandi. Tapi sialnya beberapa orang tampak mengikutinya.