Arthur terus saja menghujani tubuh Alexa dengan ciuman dan kecupan, membuat wanita ini sedikit mengeluarkan suara desahan.
Pria itu mengusap area terlembut yang wanita itu miliki, membuatnya tidak tahan lagi, saat pria itu memegangi miliknya dan ingin menghentaknya, tiba-tiba terdengar Alexa bicara.
"Apa kamu yakin akan melakukan ini? Aku mohon pikirkan lagi!" ujar Alexa, sembari meremas seprai tempat tidur itu hingga terlihat kusut.
Nafsu pria itu sudah di ubun-ubun, membuatnya sudah kehilangan akal sehatnya, dia sudah tidak mampu lagi untuk berpikir hal yang baik atau pun buruknya.
Dalam batinnya kali ini, bagaimana menuntaskan hasrat yang sudah tertahan hampir berbulan-bulan karena dia hampir tidak pernah menyentuh wanita mana pun, saat Alexa pergi meninggalkannya.
Sementara Vivian tidak mampu membantunya menuntaskan hasrat dan instingnya sebagai seorang pria normal yang ingin menyalurkan kebutuhan lahir maupun batinnya itu.