Ibu Arthur sudah pergi dari penthouse-nya, tapi kata-kata pedasnya masih terasa saat Alexa terduduk sendirian di sofa.
Wanita ini terlihat frustasi, kedua tangannya terlihat menempel di kepala bagian depan. Dia masih terus menunduk, memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah ini.
Tanpa terasa air matanya keluar dan mengalir cukup deras, terluka beberapa kali namun masih di tempat yang sama.
Alexa tampak bangkit dan berjalan menuju kamar tidurnya, mulai merapikan pakaiannya satu per-satu dan memasukkannya ke dalam koper yang akan di bawa pergi bersamanya.
"Kemana aku harus pergi?" tanyanya dalam hati, sembari termenung menatap helaian pakaian yang ada di dalam lemari yang kini ada di hadapannya itu.
Wanita ini membuka hendphone-nya, menatap pada layar dan mendapati jumlah saldo rekeningnya yang sudah sangat tipis, apa lagi uangnya yang sebelumnya sudah habis untuk sekedar memberikan Dp dan mengontrak tempat tinggal.
