Chereads / Semusim Rasa / Chapter 13 - Semusim Rasa : Kesempatan? Hah?

Chapter 13 - Semusim Rasa : Kesempatan? Hah?

"Tunggu!"

"Gladys!"

"Aku bisa menjelaskan semuanya!"

Ardan berusaha untuk menghentikan Langkah kedua kaki Gladys. Namun perempuan itu tetap saja tidak ingin mendengarkan teriakan dari Ardan. Dia terlanjur sakit hati dengan perilaku yang dilakukan Ardan dibelakangnya dengan berselingkuh dengan Nadia.

" Aku bisa menjelaskan semuanya! Percayalah kalau aku tidak melakukan apapun! Dia yang menggoda aku Gladys bukan Aku!"

Kemudian Gladys menghentikan langkah kakinya namun dia tidak menoleh sedikitpun ke Ardan karena dia merasa hatinya masih penuh dengan luka atas penghianatan sebuah hubungan.

"Alasan kamu itu terlalu klasik sekali hingga membuat aku mual! Mendengarkan ucapan kamu sama aja aku bunuh diri kembali dalam perasaan sakit hatiku yang dalam! Aku tidak peduli apapun alasanmu karena hatiku sudah mati untukmu! Kesempatan itu takkan pernah ada lagi untuk kamu!" Gladys mengucapkan setiap kata dalam kalimat itu penuh dengan penekanan karena hatinya benar-benar merasakan rasa sakit hati. Dia tidak menyangka kalau kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri. Dia benar-benar tidak akan pernah memaafkan lelaki itu hingga bumi terbelah menjadi dua.

"Gladys! Kamu harus dengerin apa alasan ku dulu! Sumpah aku melakukan itu karena terpaksa! "

Gladys mempercepat langkah kakinya karena dia enggan berurusan dengan dan tanda. Dia tidak ingin terjebak seperti dulu dalam perasaan yang terlalu akut. Dia sudah berusaha melupakan lelaki itu karena dia tidak ingin sama sekali untuk mengenal lelaki itu kembali. Air matanya mulai terjatuh begitu saja. Bahkan dia merasa kalau lelaki itu benar-benar brengsek.

Ardan berusaha untuk mengejar Gladys yang mempercepat Langkah kedua kakinya namun Jejak Langkah Gladys tidak bisa dia kejar sama sekali. Dia benar-benar kehilangan jejak perempuan itu. Dia mulai berdetak frustasi saat itu. " Gladys, kenapa kamu tidak pernah mendengarkan apa kata Aku? Tunggu kamu tuh benar-benar keterlaluan! Aku mencintaimu bukan mencintai dia! Sumpah aku tidak pernah sama sekali menaruh perasaanku kepada Nadia! Aku benar-benar dijebak oleh dia saat itu! "Dia mulai menggumam dalam hatinya Bahkan dia tidak memiliki sebuah kesempatan kembali bersama dengan Gladys. Dia benar-benar merasakan penyesalan yang begitu dalam.

*

Brahma baru saja datang. Dia terlihat basah kuyup sekali. Dia belum sama sekali menemukan pekerjaan yang cocok untuk dirinya. Dia berpikir untuk menjadi ojek online.

Brahma mulai mengetuk pintu rumah. Dia dalam kondisi basah kuyup. Dia kehujanan namun dia tidak membawa mantel jas hujan.

TOK! TOK! TOK!

"Sebentar!" Teriak Sekar yang kebetulan ada di rumah sendirian karena beberapa keluarganya sedang berpergian ke luar kota. Hanya tinggal dia dan Brahma, suaminya.

Sekar melangkahkan kedua kakinya menuju ke pintu utama rumah keluarganya. Dia mulai menghentikan kedua langkah kakinya ketika telah sampai di pintu. Kemudian tangannya mulai meraih gagang pintu.

CKlek!

Pintu mulai terbuka lebar. Sekar melihat suaminya sedang terlihat sangat basah kuyup.

"Tunggu! Aku akan mengambilkan kamu handuk kecil. Sebelum masuk ke dalam karena aku tidak mau di dalam ruangan lantainya basah. "Ujar Sekar menatap wajah suaminya yang terlihat menggigil.

Sekar segera mengambil handuk dari kamar. Dia berlari langsung menyerahkannya ke Brahma. Kemudian dia mempersilakan masuk suaminya untuk kedalam lalu dia menutup kembali pintu rumahnya.

Sekar meminta suaminya untuk menunggu di ruang tamu. Dia akan membuatkan minuman teh hangat.

HAITCHING! Brahma mulai bersin-bersin. Dia merasa tubuhnya benar-benar menggigil bibirnya mulai bergetar. Hingga terlihat membiru. Wajahnya terlihat sangat pucat sekali karena dia menerobos hujan walaupun dia tidak membawa mantel ataupun jas hujan.

Di dapur Sekar sedang membuatkan teh hangat untuk suaminya. Dia juga sedang membuatkan air hangat ke dalam baskom untuk berendam kedua kaki Brahma seperti biasa. Dia selalu melakukan tugas itu setiap kali bersama pulang kerja agar lelah di kakinya sedikit berkurang. Dia juga menambahkan sedikit garam.

Air sudah mendidih. Sekar segera mengangkatnya. Dia segera membuatkan teh hangat tanpa gula kesukaan dari suaminya. Dia sangat memperhatikan suaminya dalam keadaan apapun. Dia berusaha menjadi istri yang baik bagi suaminya.

Di ruang tamu Brahma tampak kebingungan sekali. Bahkan dia belum cerita bahwa dia Sudah dipecat oleh  perusahaannya tempat dia bekerja. Dia tidak ingin jika istrinya cemas dengan kondisi dia sekarang. Dia berusaha menyembunyikannya hingga dia mendapatkan pekerjaan baru.

"Aku nggak mungkin bercerita dengan Sekar tentang kondisiku sekarang ini. Aku tidak ingin membuat dia terlalu cemas," Brahma menggumam dalam hati kecilnya karena dia tidak ingin menyusahkan istrinya. Dia ingin bangkit dengan kedua kakinya sendiri Bahkan dia tidak ingin istrinya terlalu cemas dengan kondisinya saat ini. Dia tetap bersemangat menjadi pejuang amplop coklat.

*

Alana merasa sangat cukup kesal sekali dengan perilaku yang dilakukan oleh Brahma. Dia tidak menyangka kalau beramal benar-benar menjauhinya demi Sekar. Padahal dia mencintai Brahma lebih dari apapun itu.

" Sumpah! Aku nggak akan pernah rela jika bersama bersama dengan perempuan lain selain aku! Walaupun Janur Kuning sudah melengkung tapi keyakinan ku tetap mencintai dia karena tidak selamanya yang bersatu itu adalah jodoh!" Alana menggumam dalam hati kecilnya kalau dia benar-benar ingin merebut Brahma kembali untuk dijadikan calon pendampingnya. Dia yakin untuk segera melancarkan rencananya demi mendapatkan ambisi dan obsesinya yang bercampur aduk.

Alana mulai memikirkan sebuah cara demi dekat dengan Brahma kembali. Dia akan membuat hubungan Brahma bersama dengan istrinya meregang.

Di dapur pembantu Alana sedang berbisik. Mereka sangat takut sekali menatap Alana maupun memanggil alam nah untuk sekedar makan malam.

" Bagaimana kalau kamu saja yang memanggil Nona Alana?"

" Aku takut kalau Nona Alana itu benar-benar ngamuk. Lihat saja suasana hati Nona alanna sedang bermasalah. Menurut kabar yang beredar kalau lelaki yang dicintai Nona Alana malah menikah dengan perempuan lain. "

Dua pelayan di rumah Alana benar-benar ketakutan sekali Jika memiliki urusan bersama dengan Alana. Mereka sudah hafal dengan sikap dan perilaku  Alana terhadap pelayan-pelayannya.

Di kamarnya Alana benar-benar marah sekali dengan kejadian hari ini. Dia mendapatkan penolakan dari Brahma. Bahkan lelaki itu benar-benar menjauhinya. Dia benar-benar tidak terima sama sekali dengan perilaku yang dilakukan oleh Brahma. "Lihat saja nanti aku akan membuat kamu bertekuk lutut di hadapan ku. Dan kamu akan memohon-mohon untuk mencintaimu!"

Alana hanya mampu menelan salivanya sendiri. Dia berpikir untuk segera pergi ke klub malam untuk menenangkan pikirannya. Kebetulan ayahnya sedang melakukan kampanye hitam untuk mendapatkan posisi sebagai bupati di Malang. Dia sangat lelah sekali dengan apapun yang dilakukan oleh ayahnya.

Alana sebenarnya sangat jelas sekali dengan apapun yang dilakukan oleh ayahnya. Bahkan dia tidak menyangka ayahnya selalu saja melakukan kampanye hitam demi mendapatkan apa yang ayahnya mau.