Seina mendengar keluh sedih Falen yang belum reda, meskipun sudah beberapa kali mencoba untuk Seina memberi semangat pada Falen, nyatanya Falen tak kunjung reda juga. Seina sesaat memberikan semangatnya untuk Falen kemudian barulah Falen yang ingin beristirahat.
Seina membuka kamarnya kemudian dilihatnya Felia yang sedang asyik menciumi wangi mawar dan melati yang baru saja mekar.
"Wah indah sekali," gumam Seina ikut jongkok dan mengambil melati yang sudah mekar. Melati itu ia ambil untuk ia tempatkan di samping ranjangnya supaya bau wangi.
"Hari ini ada pertemuan dengan teman baruku," ucap Felia mengatakan itu, Felia sangat berharap bahwa dirinya bisa di terima oleh teman barunya, sementara Seina berharap Felia tak akan disakiti lagi.
"Cari teman yang benar, jangan asal nrima, jangan sampai seperti kemarin. Mungkin aku nggak sepenuhnya bisa menolong seperti Falen."
Felia menghela nafasnya dan mengangguk, " Aku sudah dewasa kak," jawabnya dengan singkat.