Tak ada yang sesimpel itu dan tak ada yang akan bisa membuatnya mengerti, terkadang cewek merasa bahwa dirinya sangat ingin dimengerti dan sangat membutuhkan kepekaan dari seorang cowok. Namun Elan sama sekali tidak bisa membuat Seina peka, bahkan Seina melirik ke arah Elan dengan tatapan sinisnya.
Tanpa berbicara apapapun, Elan sendiri tahu bahwa Seina sedang marah dan tidak menyukainya, namun Elan tak bisa berkata di depan Vino dan juga Elina, untuk menyalurkan semua emosi yang ada pada diri Seina, kemudian Elan menarik tangan Seina dan Elan yang membawa Seina ke tempat sepi dekat dengan toilet.
"Sey, kamu masih marah?" tentu saja pertanyaan itu tanpa Seina jawab harusnya Elan sudah mengetahuinya.