Seina pikir bahwa Vino akan sulit untuk melupakan Falen, namun Vino justru terlihat lebih segar dan gampang melupakan Falen, bahkan Vino memperlihatkan dirinya yang tampak baik-baik saja semenjak ditinggal oleh Falen, meskipun Seina merasa bahwa Vino berusaha tegar, namun setidaknya Vino masih bisa tersenyum.
"Sey, kamu sedang apa?" pekik Vino melirik ke arah Seina yang sedang mengerjakan tugasnya.
"Kenapa Vin? Kamu mau ngebantuin aku?" pekik Seina yang masih sibuk dengan tugasnya, bahkan Vino hanya tersenyum saja tanpa menjawab kalimat apapun.
Seina berusaha keras untuk mengerjakan tugasnya meskipun ia sebenarnya merasa kesulitan tanpa bantuan Vino, hanya saja Vino membiarkannya sampai sejauh mana Seina akan mampu bertahan mengerjakan tugas itu sendiri.
"Kamu mau kubantuin?"pekik Vino pada Seina, sontak Seina yang awalnya ingin setuju dengan bantun Vino, kini menggeleng dan menjadi enggan.