Setelah apa yang terjadi, Elina tampak tidak senang dan tampak begitu gelisah dengan dirinya yang sama sekali tidak bisa mendapatkan Elan, bahkan awalnya Elina sangat menduga dirinya yang bisa mendapatkan apa yang ia mau. Bahkan Elan yang awalnya memberi harapan ternyata yang didapatkan hanyalah harapan palsu.
"Kamu benar-benar jahat Lan, kamu nggak mikirin aku sama sekali," ucapnya pada diri sendiri.
Sudah banyak tetesan air mata yang ia keluarkan, bahkan tidak ada yang tersisa, Elina sungguh bingung dengan keadaan yang memberatkannya, bahkan kedua orangtuanya telah lapas tangan dan tak begitu menyetujui Elan, dan orangtuanya yang tak mau berhubungan lagi dengan keluarga Elan.
Kakak dari Elina yang bisa menenangkan Elinam, bahkan ia yang selalu ada untuk Elina saat Elina dalam keterpurukan.
"Kakak boleh masuk?" ucapnya dengan penuh semangat untuk menenangkan hati adiknya yang sedang risau.