Vino mulai semakin banyak bimbang kerena Falen yang jarang ada waktu dengannya, bahkan jika Falen senggang hanya sebentar saja dan waktu yang terbatas membuat Vino menjadi tidak bersemangat, lagi-lagi Seina menemui Vino yang tampak sendiri dan Vino yang lebih banyak menggaggu Seina dan Elan.
"Ngapain sih Vin," gumam Seina karena Vino terlalu sering mengganggu mereka.
Sedangkan Vino merasa tidak bersalah sama sekali dan Vino yang membiarkan saja ia menggaggu mereka, Elan tak banyak bicara karena Elan mengerti rasanya kesepian.
"Sudah Sey biarin saja," gumamnya.
Bahkan Seina yang sengaja untuk berpindah tempat dan mengajak Elan tetap saja Vino yang mengikutinya, bahkan tak hanya Vino saja, kini Elina terlihat tidak senang melihat mereka bersama, entah itu hanya pikiran Seina saja, namun yang Seina rasakan adalah Elina yang memandang sinis mereka ketika mereka sedang bersama.