Elina menjadi kesal dengan tingkah Elan yang tiba-tiba saja menghilang, bahkan Elina ke kostan Seina dan bertemu dengan Seina, entah apa yang membuatnya begitu terburu-buru, bahkan wajahnya tampak tak baik-baik saja. Ada amarah yang terpendam dan ada amarah di wajahnya yang tidak dapat Seina mengerti.
"Kamu cari siapa Na?" ucap Seina, hanya dengan melihat wajah Elina saja yang begitu berubah seperti asing, Seina langsung mengatakan apa yang telah dicarinya.
"Elan mana?" pekiknya dengan datar.
Seina menggeleng, bahkan Elan tidak bisa dihubungi sama sekali, Elina tampak sesak dan hampir menangis, "Apa yang telah terjadi?"
Seina sungguh tidak mengerti dengan tingkah Elina yang begitu saja, bahkan tanpa tanya dan tanpa jeda Elina menjelaskan yang Seina tetap tidak bisa menyerapnya dna Seina tidak mengerti.
"Bicara perlahan Na, aku nggak ngerti," gumamnya.
Elina mengehela nafasnya, "Kamu nggak akan mengerti Sey, aku harap kamu bisa mengatakan pada Elan supaya ia segera menemui aku."