Sebenarnya dalam diri Elina yang telah melupakan Elan, Elina sempat berfikir andai saja ia dengan Elan bisa seperti dulu, namun semuanya sudah berlalu dan itu hanyalah kiasan yang tak mugkin akan kembali, Elina melihat foto yang ada jejaknya dengan Elan. bahkan Elina sempat bertanya dengan kakaknya yang mengerti sifat neneknya itu.
"Kakak tadi dimarahin sama nenek, kakak sudah merasa baikan?" Elina membawakan segelas minuman hangat untuk kakaknya, teh bunga rosella yang Elina seduh dan ia berikan untuk kakaknya, kakaknya tersenyum pada gadis itu dan menghirup aroma wangi pada teh itu.
"Makasih sayang," ucapnya dengan penuh kehangatan.
Elina bertingkah memanjad di depan kakaknya dan layaknya anak kecil yang masih saja ingin bertanya lebih lanjut, "Kakak, tadi dimarahin sama nenek, kakak sudah merasa baikan?" ucap Elina terus memandangi kakaknya yang sedang mencoba meminum teh bikinan adiknya itu.