Elan masih ingin kepastian pada Seina, namun sayangnya Seina yang saat itu mneliriknya sebelah alis saja karena Seina sudah merasa kesal dan Seina yang tak berlama-lama disitu, Seina menyendiri dan tak menemui Elan hingga sesaat, terbesit dalam pikirannya Entah sampai kapan ia akan terus seperti itu sampai Falen yang mulai mendekatinya.
"Sey, kamu mau sampai kapan begini? Kalau kamu begini terus, hubungan kamu dengan Elan bisa kandas dan kalian bisa putus," mendengar itu saja Seina merasa bahwa dirinya tidak sanggup lagi untuk mengatakan apapun.
Seina hanya menggeleng yang bahkan ia sendiri tidak tahu lagi harus bagaimana, ingin rasanya Seina menjadikan Elan satu-satunya dalam hatinya begitupun Elan yang telah instropeksi diri bahwa hubungannya dengan Seina adalah hubungan yang tanpa oranglain. Namun apalah daya jika Elan yang masih selalu ada untuk Elina.
"Aku nggak tahu Fal, aku hanya merasa tersaingi saja oleh Elina."