Elina menemui Zean, entah apa yang ada dipikirannya, kini Elina sendiri tidak bisa berfikir apa-apa lagi. Ia hanya bisa memikirkan apa yang terjadi sekarang ialah yang sedang dijalaninya. Karena roda sudah pasti berputar dan Elina tidak akan menyesalinya dengan apa yang telah terjadi, meskipun Zean tahu betul kesalahan Elina yang seperti apa. Namun Zean tetap ingin menemui Elina dan senang dengan Elina.
Elina ke kelas Zean tanpa rasa malu sama sekali, bahkan Elina memperlihatkan kesombongannya di depan Elan, Elina tahu bahwa Elan yang tidak akan pernah membuatnya menangis lagi sehingga dengan mudahnya Elina dapat menyombongkan dirinya di depan Elan.
"Zean, ke kantin yuk," seru Elina dengan santianya tanpa ada rasa yang mengganjal di hatinya.
Zean yang mendengar itu dan melihat senyuman dari Elina langsung menyahutinya dan mengangguk saat Elina mengajaknya.
"Ayok," jawab Zean dengan santainya.
