Dalam hati kecilnya, Seina masih penasaran dengan apa yang telah ditulis dalam layar komputer itu, bahkan Seina memikirkan bahwa komputer yang dipakai untuk umum dengan mudahnya seseorang menulisnya yang nantinya dapat diketahui oleh siapapun, atau diketahui oleh banyak orang yang melihatnya, meskipun tidak menyebutkan nama, namun tetap saja terdapat kelas yang menunjukkan kelas Seina.
Seina masih terbengong sendiri, meskipun Vino sudah berusaha akan mencari tahu dan Seina yang tak menginginkan itu, sekilas menjadi sangat penasaran dengan apa yang bersarang dibanaknya, sungguh Seina ingin mencari tahu dengan sendirinya, jika memang dari seseorang yang menulis itu merasa enggan mengatakannya secara langsung, tapi kenapa?
"Sey," ucap Vino membangunkan lamunan Seina.
Seina terbelalak dan kaget, sadar akan Vino yang tengah memanggilnya.
"Apa Vin?" pekik Seina.
"Kamu ngalmunin apa?" gumamnya.
