Seina menunggu penjelasan dari Elina apa yang ingin dikatakannya. Padahal Seina pikir Elina memang sudah melupakan tentang Vino dan sama sekali tidak akan mencampuri kehidupan mereka, lalu Seina dengan tegasnya akan mengatakan yang membuat Elina terkejut.
"Siapa yang kamu incar?" gumam Seina dengan pelan.
Seina ingin berkata ceplas-ceplos tanpa ada yang ditutup-tutupinya, baginya Elina saja bisa dengan mudahnya menganggap Seina seperti oranglain, maka Seina pun akan melakukan hal yang sama, menghilangkan rasa malu itu dan mengatakan apa yang ingin dikatakannya. Tidak ada lagi yang namanya tidak enak hati.
"Maksud kamu?" Elina berpura-pura tidak mengerti, padahal terlihat jelas dari pertanyaan Seina bahwa Seina ingin mengatakan pada Elina siapa yang menjadi incaran untuk dijadikan pacarnya.
"Kamu berfikir aku memilih Elan? Sey... Jahat banget sih kamu mikirnya begitu, jelas-jelas kamu tahu aku dan Elan hanya kerabat, dan tidak lebih," ucapan Elina sangat menusuk bagi Seina.