Seina terdiam dan tidak mengerti apa yang membuat Vino berubah, Vino seolah sedang tidak ingi diganggu atau tidak ada niatan sama sekali. Seina menatap Vino dengan raut wajah yang sedih.
"Kamu kenapa Vin? Terlihat ada yang berbeda, pekik Seina mencoba berbicara pada Vino.
Vino terdiam saja.
"Apa yang telah terjadi?" Seina masih penasaran dengan Vino yang datang dan tiba-tiba berubah tanpa tahu apa alasan Vino bersikap begitu.
Aku hanya sedang nggak konsen saja, lirih Vino dengan datar.
"Oh," jawab Seina dengan singkat.
Kamu mau makan bareng aku? Seina kembali menambahkan, padahal Seina sudah sarapan dan tentunya masih kenyang, namun jika Vino menerimanya, maka Seina tidak akan menolak. Seina bisa makan dua kali padahal masih beberapa jam saja. Seina meyakinkan Vino untuk diajak makan olehnya.
Gimana Vin? Kamu udah sarapan belum? ucap Seina yang bertanya.
Vino tetap tidak mau menerimanya, Vino memberikan kode menggeleng. Seina cemberut saja.