"Dia adalah Rudi! Mulai hari ini dia yang akan bertugas menjadi pengawal mu. Dia kan mengatur semua pekerjaanmu. Apakah kamu mengerti?" kakek Azhari berkata kepada Zafran.
"Baik Kakek, Saya mengerti!" ucap Zafran sambil menundukkan kepalanya untuk menghormati pria tua tersebut.
Tidak berapa lama mereka pun tiba di sebuah kantor yang sangat besar dan juga megah. Kantor itu berdiri di tengah-tengah kota. Azhari grup adalah perusahaan ternama yang sangat disegani oleh para pembisnis di kota tersebut. Azhari grup bergerak di bidang bahan pangan terutama beras karena itulah perusahaan itu memiliki ladang sawah yang sangat luas. Selain memiliki produk-produk unggulan yang selalu menggemparkan dunia perusahaan tersebut juga memiliki beberapa pusat pasar modern. Karena itulah semua pengusaha pengusaha pemula dan perusahaan-perusahaan lain ingin sekali bekerja sama dengan perusahaan Azhari Grup. Tetapi semua orang mengetahui bahwa mendapatkan kerjasama dengan perusahaan itu bukanlah perkara yang mudah. Perusahaan Azhari grup sangat selektif dalam memilih rekan kerjanya. Bahkan para karyawannya juga memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan karyawan di perusahaan lain.
Zafran tidak pernah pulang ke kampung halamannya setelah 10 tahun karena itulah dia tidak mengetahui tentang perkembangan kota yang sudah ya tinggalkan tersebut. Dia juga tidak tahu ternyata dirinya sudah menjadi menantu dari perusahaan yang paling terkenal di kotanya.
Rudi yang merupakan pengawal pribadi Zafran membukakan pintu mobil untuk atasannya. Begitu juga dengan Bruto yang membukakan pintu mobil untuk kakek Azhari. Kedua orang itu turun dari dalam mobil dan berdiri tepat di hadapan gedung yang besar tersebut. Sebuah karpet merah sudah digelar di sana. Dan beberapa orang berbaris rapi menyambut kehadiran pimpinan perusahaan tersebut.
Kakek Azhari adalah direktur utama dari perusahaan besar itu. Dan dia sudah memilih jabatan terbaik yang akan diberikan kepada Zafran. Pemuda tampan itu mengikuti langkah kakek Azhari, dia berada tepat di belakang pria tua tersebut. Berjalan di atas karpet merah diikuti oleh para pengawal yang mendampingi keduanya.
Pria tua itu terus berjalan menuju ruangannya. Zafran dan kedua pengawal yang mengikuti langkah mereka juga ikut menuju ruangan tersebut. Kakek azhari duduk di kursi kekuasaannya sementara zafran dan kedua pengawal itu hanya berdiri di hadapan pria tua tersebut.
"Bruto, antarkan dia ke ruangannya!" perintah direktur utama perusahaan tersebut kepada Bruto.
"Baik Tuan!" jawab Bruto. Kemudian dia segera berjalan meninggalkan ruangan director utama mengajak zafran ikut dengan dirinya. Zafran yang belum mengerti maksud dari kakek Azhari hanya bisa mengikuti langkah bruto. Mereka berdiri di depan sebuah ruangan, sebuah tulisan "Manager" terpampang di depan ruangan tersebut. Hati Zafran mulai bertanya apakah mungkin dia akan ditunjuk sebagai seorang manajer di perusahaan besar tersebut.
Tidak berapa lama kemudian bruto membuka handle pintu lalu masuk ke dalam ruangan tersebut. Diikuti oleh Zafran dan juga Rudi.
"Mulai hari ini anda akan bekerja di sini! Semua ini adalah anugerah besar untuk Anda, Saya harap anda tidak mengecewakan tuan besar. Apakah Anda mengerti Tuan muda?" Bruto berkata kepada Zafran.
"Ya, aku mengerti!" jawab Zafran.
"Dan, mulai hari ini rudi akan membantu Anda. Dia akan bekerja sebagai pengawal sekaligus asisten pribadi Anda. Anda bisa berkonsultasi dengan nya tentang pekerjaan," lanjut bruto.
"Baik!" jawab Zafran. Ternyata apa yang dipikirkan pemuda tampan itu benar bahwa dia dipilih sebagai manajer perusahaan tersebut. Zafran merasa bahwa dirinya belum pantas untuk duduk di kursi kekuasaan itu karena dia tidak tahu apakah dia mampu menjalankan tugas sebagai seorang manajer ataupun tidak. Namun apa yang lu bisa dilakukan oleh pria tampan yang sudah diikat di dalam keluarga Azhari. Jangankan untuk memberontak, dia bahkan tidak memiliki hak untuk bertanya. Dia hanya bisa diam dan mengikuti semua perintah dan rencana yang sudah disusun oleh pria tua tersebut.
Setelah menjelaskan semuanya, Bruto meninggalkan ruangan tersebut. Sekarang tinggal zafran dan rudi yang berada di ruangan yang sama. Zafran menatap asisten pribadi sekaligus pengawal nya tersebut. Dia juga ingin tahu apa yang ada dalam pikiran pria itu.
"Apa yang harus aku lakukan?" Zafran bertanya kepada Rudi. Asisten pribadinya tersebut segera melakukan pekerjaa pekerjaannya, dia mengambil beberapa berkas lalu memberikannya kepada Zafran.
"Semua ini adalah tugas dari seorang manajer di perusahaan ini. Anda bisa mempelajarinya terlebih dahulu tuan muda!" ucap rudi kepada atasannya. Zafran segera melakukan apa yang dikatakan oleh Rudi. Dia mengambil berkas tersebut dan mulai mempelajarinya. Kecerdasan zafran membuat dirinya bisa dengan mudah mempelajari semua data-data perusahaan dan pekerjaan yang harus dia tangani. Selanjutnya dia pun sibuk dengan pekerjaannya, dia menyusun dan mengontrol semua proyek dan semua produk yang akan diproduksi massal. Sebagai manajer umum dia bertanggung jawab dalam semua bidang dan dalam mengatur manager manager bidang lainnya.
"Bagaimana Zafran?" kakek azhari bertanya kepada Bruto. Dia benar-benar penasaran apa saja yang sudah dilakukan oleh menantunya tersebut di hari pertama nya bekerja.
"Saya mendapat kabar baik Tuan, ternyata pria itu tidak seperti yang kita pikirkan. Selain tampan dan baik hati dia juga sangat cerdas dan kompetensi," ucap Bruto.
"Maksud kamu?" kakek Azhari bertanya karena rasa penasaran yang ada di dalam hatinya.
"Itu benar tuan! Dia bahkan sudah menyusun semua agenda terdekat. Yang lebih mencengangkan adalah saat ini dia sedang melakukan meeting bersama dengan manajer lainnya. Saya tidak tahu apa yang akan dibicarakan nya di dalam meeting tersebut," lanjut bruto memberikan penjelasan kepada kakek azhari tentang kegiatan yang dilakukan oleh Zafran.
"Dimana mereka melakukan meeting? Hubungkan dengan kamera cctv karena aku ingin melihatnya!" perintah kakek Azhari.
"Baik Tuan!" jawab Bruto. Kemudian dia segera melakukan tugas yang diperintahkan oleh pria tua tersebut. Bruto menghubungi bawahannya dan meminta agar dia menyambungkan perekaman kamera cctv di mana Zafran sedang mengadakan meeting dengan para manajer lainnya.
Sebelum meeting itu diadakan, terlebih dahulu zafran bertanya kepada rudi apakah dia memiliki hak dan wewenang untuk mengadakan meeting tanpa sepengetahuan dari direktur utama perusahaan. Dan rudi menjawab bahwa semua itu tidak masalah bagi perusahaan karena seorang manajer umum memiliki hak untuk melakukan meeting terhadap para bawahannya. Karena itulah zafran segera melakukan meeting tersebut para dia harus tahu progress kinerja dari perusahaan dan dari para manajer yang berada di bawahannya agar dia tahu bagaimana cara meng kondisikan perusahaan dan bagaimana cara dia menjalankan pekerjaannya.
Semua orang sudah berkumpul di dalam sebuah ruangan. Beberapa orang yang berada di ruangan itu merasa heran melihat sosok yang baru mereka lihat. Karena beberapa dari mereka tidak melihat kehadiran Zafran yang datang bersama dengan kakek AZHARI. Mereka pun mulai saling bertanya kepada teman sejawat nya.