Malamnya, aku mengirim pesan kepada Karen.
Tentu saja, itu untuk memberitahukan kalau aku sudah pulang dari jalan-jalan.
> (Yuu) Karen, apakah kamu masih bangun?
> (Karen) Masih bangun kok~.
> (Yuu) Aku baru saja sampai rumah.
> (Karen) Begitukah? Apakah jalan-jalannya menyenangkan?
> (Yuu) Seperti itulah. Aku cukup bersantai ria.
> (Karen) Baguslah~
> (Yuu) Kalau Karen kemarin bagaimana?
> (Karen) Gak ngapa-ngapain sih~ Aku hanya bermalas-malasan di rumah.
Cewek ini, dia lupa dengan kebohongannya untuk bertemu teman di Malam Minggu.
> (Yuu) Begitu ya. Bagaimana kalau kita jalan berdua ke suatu tempat minggu depan?
Nah, kita lihat apa jawabanmu?
> (Karen) Hmm~ Gak bisa janji sih.
Jadi begitu. Pada akhirnya, kurasa perasaanmu padaku telah banyak menghilang.
> (Yuu) Kalau begitu, aku akan menghubungimu lagi nanti.
> (Karen) Ah, tunggu sebentar.
> (Yuu) Ada apa?
> (Karen) Karen juga berencana untuk pergi jalan-jalan dengan teman kapan-kapan.
Kamu mau jalan-jalan dengan teman? Dengan siapa?
> (Yuu) Temanmu yang mana?
> (Karen) Teman setempat. Temanku saat SMP dulu.
Mencurigakan.
Aku memiliki firasat kalau Karen menggunakan 'teman setempat' ketika dia bertemu Kamokura.
> (Karen) Tidak apa, kan? Yuu-kun juga jalan-jalan dengan Ishida-kun minggu ini, kan! Karen juga ingin sekali-sekali nongkrong dengan teman setempatnya.
Sebelum aku sempat mengatakan hal lain, dia mendesakku.
Apakah orang itu Kamokura?
> (Yuu) Aku tidak bilang kalau tidak boleh. Tidak apa kok. Silakan.
> (Karen) Stiker "Siip"
> (Yuu) Kapan rencananya kamu mau pergi?
> (Karen) Masih belum tahu kapan sih. Tapi itu mungkin saat libur November.
> (Yuu) Okelah. Kalau begitu, beritahu aku kalau kamu sudah memutuskannya.
> (Karen) Oke.
Itu mengakhiri chatingan-ku dengan Karen.
Aku segera menelepon Touko-senpai.
"Ya?"
"Ini aku. Aku baru saja chattingan dengan Karen."
"Apakah dia mau jalan-jalan?"
"Apakah Touko-senpai juga mendengar itu dari Kamokura-senpai?"
"Tidak begitu jelas, tapi dia barusan bilang di telepon kalau dia mungkin akan jalan-jalan bersama beberapa teman klubnya di SMP."
"Sudah kuduga. Karen juga mengatakan hal yang sama. Tanggalnya belum diputuskan, tapi kemungkinan saat hari libur di bulan November."
"Tetsuya tidak bicara sampai sejauh itu. Dia hanya bilang kalau dia mungkin akan pergi."
Jadi, kurasa itu berarti Karen-lah yang lebih antusias dalam hubungan itu dibandingkan Kamokura.
Aku tidak lagi menganggap Karen sebagai pacarku, tapi aku masih merasa tidak senang.
Aku memutuskan untuk memberitahu Touko-senpai tentang hal itu.
"Dari kedengarannya, tampaknya Karen-lah yang lebih terbawa suasana dalam hubungan itu."
Sepertinya Touko-senpai memiliki pendapat yang sama.
"Aku juga merasa begitu."
"Saat aku bilang, 'Ayo kita ketemuan minggu depan?' dia menjawab, 'gak bisa janji.'"
"Itu buruk."
Suara Touko-senpai berhenti.
Dia tampaknya sedang memikirkan sesuatu.
"Ayo kita ketemuan saja besok. Kita perlu memikirkan rencana ke depannya. Kita akan bertemu di kafe tempat kita pertama kali bertemu. Tidak masalah, kan?"
"Baiklah. Kalau begitu, waktu ketemuannya juga sama seperti yang sebelumnya."
Setelah mengatakan itu, aku menutup telepon.
Touko-senpai akhirnya mengakui perselingkuhan antara Kamokura Tetsuya dan Mitsumoto Karen.
Sekarang, waktunya untuk memulai strategi 'mencampakkan dan menghabiskan malam dengan orang lain, saat dia tergila-gila padamu.'
Aku tidak akan pernah melupakan penghinaan dan kebencian yang aku rasakan ini.
Aku akan membalaskan ini dari lubuk hatiku yang terdalam!