Setelah puas menggerayangi dada Mian dari depan, Sili membalikkan tubuh Mian agar membelakanginya dan memposisikan tubuh Mian untuk segera menyiapkan diri melakukan percintaan dengan doggy-style.
"Ah- Sili, pelanlah sedikit. Ini sakit, ah-!" Mian meminta Sili menurunkan ritme dorongannya sedikit pelan, "aku bahkan belum terangsang, dan tombakmu kenapa terasa begitu besar, ah-" Mian terus mendesah meskipun yang dirasakannya sakit.
"Tidak terangsang kau bilang? Tapi kenapa kau mendesah, Sayang... ah- kau begitu nikmat, Mian, ah-ah-ah!" Sili juga sangat menikmati hentakannya di tubuh Mian, "Kau bilang kemaluanku lebih besar? Tentu saja lebih besar. Aku menyimpan rinduku di sini, dan sekarang akan kukeluarkan di tubuhmu sampai rindu itu habis dan kau pun puas, ah-ah!" Sili terus mengerang kenikmatan dengan iringan suara hentakan kedua tubuh mereka yang menyatu.