Yang dikatakan temannya itu benar. Tuan Akkoz setuju jika Metin dibawa ke pengadilan kota pasti dia akan dijatuhi hukuman mati dengan cara yang sangat menyakitkan.
Maka di hari berikutnya saat Metin siuman dan membuka mata, ia sedikit bingung karena setelah bangun dirinya sudah ada di hadapan walikota.
Di sana Metin langsung dijatuhi hukuman mati karena terbukti bersalah telah membunuh Amax dengan perencanaan yang baik, dan bukti yang didapatkan juga sudah jelas karena Metin emmbawa pistolnya sendiri ke acara pernikahan tersebut.
Biasanya hukuman mati di kota tersebut dilakukan dengan cara menembakkan peluru langsung ke dada terpidana, hingga terpidana itu tewas.
Tapi kali ini metode hukuman mati yang diterima Metin akan berbeda karena tuntutan pihak keluarga Amax.
Keluarga Amax menginginkan Metin harus mati dengan sangat tersiksa. Mereka menginginkan Metin harus diadu dengan harimau liar yang baru saja ditangkap dan dikurung di kebun binatang setempat.