Ichigo menggenggam erat ponsel di tangannya. Ia mencoba menggeser layar ponsel tersebut seperti cara yang diingatnya saat Cenora memainkan benda itu dulu.
"Aku tidak mungin memanggil Tharma dan Marcho hanya untuk meminta bantuan menggunakan benda ini, kan? Aku pasti akan ditertawakan," gumam Ichigo sembari terus mencoba menggeser layar ponsel Cenora dengan jarinya. Ia ingat kalau dua saudaranya itu pernah memiliki benda tersebut.
Dan setelah beberapa saat ia mulai kesal karena ponsel tersebut tidak menunjukkan apapun juga.
"Ahh, sial!" makinya singkat. Saat ini wajah sedihnya berubah menjadi frustasi. Kesedihan itu sedikit teralihkan saat ia mencoba mengutak-atik benda peninggalan Cenora tersebut.
"Apa aku memang harus memanggil mereka berdua? Aku menyesal tidak peduli dengan benda ini dulu, jadi aku tidak tahu apa-apa lagi tentang benda ini sekarang. Bodoh sekali aku!" rutuknya pada diri sendiri.