Chapter 162 - Pilihan Terbaik

Bukan karena kuat atau lemahnya monster itu yang mengganggu Aileen. Namun, para warga yang menatapnya dengan tajam membuatnya tak nyaman, jika ia membunuh monster yang mereka sembah itu, mereka akan menyerang dan tentu, mereka akan mendapat hukuman yang sama seperti kota pertambangan. Namun ketika itu, beberapa orang datang dengan melompat cepat, mereka melilitkan rantai sihir, membuat monster itu tak bisa bergerak. "Lepaskan tuhan kami!"

Lyvemon yang mendengarnya menjadi sedih karena manusia di sini sudah tersesat. Namun ia tak mau menunjukan dirinya pada orang lagi, sudah terlalu banyak orang yang mengetahui identitas aslinya. Tanpa ampun, mereka mengeratkan lilitan rantai besi itu, sampai pada akhirnya monster besar tadi mati kehabisan nafas dan berubah menjadi abu. "Hymn, segera kembali ke kerajaan, ayahanda mencarimu."

"Anda, kerabatnya?" Tanya Aileen, "Kau pasti orang itu." Dia menatap Aileen dengan tajam, "Maksudmu?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS