Chereads / Tegarnya Si semata Wayang / Chapter 2 - BAB 1 Awal Perkenalan

Chapter 2 - BAB 1 Awal Perkenalan

Perjalanan hidup ayah dan bundanya sama tak mulusnya seperti perjalanan hidup sinta saat ini,

Ayahnya sebut saja namanya Adi yang merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara, selalu merasa terintimidasi oleh perlakuan kakak kakaknya.. Sedangkan bundanya yang bernama Dyah adalah anak sulung dari 4 bersaudara, tapi mendapat perlakuan tak adil dari orang tuanya.. Dyah adalah pindahan dari provinsi lain, setelah lulus bangku SD harus mengikuti orang tuanya. Dan Adi merupakan warga asli daerah tersebut dan lumayan memiliki nama di tempat tsb. Sejak SMP Adi dan Dyah sdh satu sekolah, tapi tak saling kenal.

Dyah adalah wanita cerdas, hanya saja saat masih duduk dibangku SD, dia tinggal bersama tantenya di provinsi berbeda. Dan pada saat dia tinggal kembali bersama orang tuanya, dia harus dididik seperti didikan militer, disiplin, tdk boleh manja, tegar, kuat selayaknya anak pertama harapan orang tuanya. Adi adalah anak yg punya kepintaran rata rata, nakal, suka bolos, tidak pernah kerja tugas, sering berkelahi dan masih banyak lagi kenakalan remaja pada usianya tersebut...

Hingga merekapun lulus SMP dan melanjutkan di Sekolah Menengah yang berbeda dan tetap tak saling mengenal..

Adi di Sekolah Menengah Kejuruan dan Dyah di Sekokah Menengah Umum. Semua berjalan biasa saja dan kehidupan terus mengalir spt air, hingga merekapun bertemu kembali saat berada di kelas 3 dalam sebuah kegiatan ekstra kurikuler...

"Perjalanan ini sungguh melelahkan, berapa lama lagi kita akan sampai kepuncak gunung ini?" Tanya dyah kepada teman sekolahnya (napasnya tersengal sengal)

"Sabar, ini kita sudah berada setengah perjalanan. Berarti sebentar lagi kita sampai" jawab temannya (mencoba mengatur napas)

"Ok, kalau begitu kita harus bergegas, jangan sampai tertinggal oleh kelompok lain" tambah dyah memberi semangat pada temannya.

Tak lama berselang, seorang anak muda tiba tiba berlalu melewati kelompok dyah dan kawan kawannya...

Jalannya cepat tapi santai, dan tidak terlihat nafasnya yg ngos-ngosan..

Bahkan dia masih bisa bernyanyi sambil memetik gitarnya.

Kami semuapun hanya bisa saling menatap, karena perasaan heran melihat anak muda itu.

Pikiran kami berkata, apa ini anak manusia atau anak demit?(heheheh)

Atau mungkin dia sudah terbiasa melakukan aktifitas mendaki gunung spt ini.

Kemudian anak muda itupun dengan seketika menghilang, dan dyah bersama kawan kawannyanya juga kelompok lain tetap melanjutkan perjalanan sampai menuju ke puncak gunung tersebut dgn saling menunggu kelompok lain yang tertinggal.

"Huffff,,, akhirnya sampai juga", kata mereka semua serentak sambil tertawa bahagia

"Lumayan lama yah perjalanan kita, satu jam setengah, betul betul menguras tenaga",kata dyah.

"Lutut ku serasa mau lepas, hahahah" sahut teman kelompok dyah yang lain.

Dan seketika, mata dyah tertuju kembali pada sesosok anak muda yang berlalu dan menghilang dengan cepat dari pandangan semua orang tadi. Dia duduk di gazebo sambil bernyanyi dan memetik senar gitarnya. Suaranya terdengar lumayan lah, setidaknya ada hiburan di atas gunung. Hati dyah masih bertanya tanya siapa anak muda ini, secara dyah kagum akan fisiknya mendaki gunung yg terlihat santuy.

Waktupun menunjukkan hari telah petang dan memasuki waktu maghrib.. Dan merekapun dihimbau untuk berkumpul bersama di gazebo selama waktu maghrib. Selepas maghrib, aktifitaspun dimulai dari dapur umum. Panitia mulai mempersiapkan makan malam pesertanya dibantu dgn peserta wanita lain agar semuanya cepat selesai dan kegiatan lain yang sudah dijadwalkan bisa terlaksana tepat waktu.

Makan malampun siap, semua peserta diminta untuk mengeluarkan alat makannya yang sudah disuruh untuk dipersiapkan pada saat akan ikut hiking.

"Maaf yah adik-adik sekalian, menu kita hanya nasi, mie instan rebus dicampur telur", kata kakak panitia kepada seluruh peserta.

"Ah,,santai kak. Ini sudah alhamdulillah kita bisa makan malam", sahut peserta lain mencoba menenangkan perasaan hati panitia.

"Iya kak,, ini kan bukan dirumah, bisa makan apa yang kita inginkan. Disini kan kebersamaan, sama sama makan, sama sama kenyang dan sama sama happy. itu yang penting kak", tambah anak lain..

"Betullll kaaakkkkk", serentak yang lainpun memberikan semangat.

"Ok, kalau begitu sekarang saatnya makan. Selamat makan semuaaaa", kata ketua panitia menutup perbincangan kami.

"Sudah makan,, piring nya dicuci masing2 yah. Sisa makanan jangan dibuang sembarangan, sampahnya masukkan ke dalam kantongan plastik, dan besok sepulang kita dari hiking, kita akan bawa pulang sampah kita. Tidak boleh mencemari lingkungan indah ini", perintah kk panitia seraya mencuci piringnya dan membuang sisa makanannya ke dalam plastik.

Aktifitas dimulai selepas waktu isya hingga pukul 9 malam.

Materinya tentang P3K pada saat hiking. Semua memperhatikan, mencermati, dan bertanya materi yang dibawakan oleh panitia. Hingga saatnya materi ditutup untuk beralih ke kegiatan api unggun.

"adik - adik tolong kumpulkan ranting ranting pohon disekitar perkemahan yah, kita akan menyalakan api unggun", perintah panitia pada masing masing kelompok perkemahan.

"siap kak", sahut para peserta serentak seraya berlalu mengambil ranting ranting pohon yang mereka temui dihadapan mereka.

"atur yang rapi yah disini supaya nyala apinya juga bagus", kata kakak panitia sambil menunjuk ke tengah lahan luas.

"syukurlah langit malam ini cerah,kita bisa bermain api unggun sambil bernnyanyi", kata Dyah.

"semoga hujan gag turun sampai besok pagi yah", sahut teman dyah sambil tersenyum pada dyah..

"aamiiiiiiiiiinnnnnnnnn", teriak teman teman yang lain.

api unggunpun telah menyala, dan acara bebaspun dilakukan.

"adik adik yang bawa gitar tolong merapat yah, kita akan bernyanyi bersama", kata panitia senior pada adik adik peserta.

untuk pertama kalinya, anak muda itu nampak terlihat jelas oleh mata dyah..

"owh,, ini kan tadi anak demit itu", kata teman dyah meledek.

"hahahah,,owh iya... astagaahhh ternyata dia anak manusia,, bukan demit donk shayyy", sahut yang lain mulai membuka dunia perghibahan.

Dyahpun hanya terdiam karena menikmati lagu lagu yang peserta bawakan seraya menikmati suasana pegunungan yang dingin menusuk tulang.

"hmmm, seperti ini yah suasana pegunungan dimalam hari?!. sunyi, sepi, senyap, uhh bikin merinding tapi seru yah", dyah membathin.

Ini adalah pengalaman pertama dyah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keluar dari lingkungan sekolah.

Benar benar menarik menurutnya, bisa banyak teman, banyak ilmu, dan membuka pengalaman baru dalam hidupnya. Selama dyah tinggal bersama orang tuanya di kota tersebut, bisa dihitung jari dyah melakukan kegiatan kegiatan menyenangkan. Karena dyah hidup dalam dunia serba dilarang. Mau ujian praktik di sekolah, tidak diperbolehkan kalau tugas rumah seperti nyapu, ngepel, nyetrika belum selesai.. Jadi, bila dyah akan keluar mengerjakan tugas sekolah, dyah harus selesai menyelesaikan semua tepat waktu. Karena bila tidak, percuma meminta izin pada orang tuanya..

(Miris banget yah hidupnya?!)

Acara lepas setelah materi,, begitulah kira-kira konsep selanjutnya... Bernyanyi, bersenda gurau, bercerita, bermain teka-teki. Hingga anak muda tersebut datang menghampiri Dyah dan menawarkan untuk bernyanyi bersama, dan mereka pun mulai terlihat akrab. Dan perkenalanpun dimulai,

"Saya Adi,, kamu?", sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan..

"oh iya,, Dyah", katanya dengan jelas

"Saya tdk tanya dia,, tapi saya tanya nama kamu,, bukan nama dia", ucapnya mencoba mencairkan suasana dgn membully nama gadis tersebut..

wajah dyah memerah krn diledek oleh pria tersebut..

"iyalah,, whatever aja dah", sahut Dyah mulai keki krn ditertawakan banyak peserta.

"kamu sekolah dimana?" tanya adi..

"saya di SMA 1"sahut Dyah.... "kamu sekolah dimana?", tanya Dyah balik..

"saya di sekolah kejuruan", tambahnya.

"ok,,", kata Dyah..

karena sekolah kejuruan di kota tersebut cuma ada satu saja,, yah Dyah tidak bertanya panjang lebar lagi, kan otomatis sekolahnya sdh ketahuan, yah khaaannn (heheheh)

"kamu seperti tdk asing deh, waktu SMP kamu sekolah dimana?", Adi menimpali pertanyaan lagi

"saya di SMP 2", jawab Dyah.

"berarti kita satu sekolah donk dulu", tambah Adi

"oh yah?!,, masa?? astagaaa baru ketemunya sekarang yah lett",, kata dyah

"yahh gitu deh,, secara kan kamu anak dalam kelas (artinya yg gag suka keluar kelas kecuali hanya jam istirahat buat jajan), mana kenal saya hahaaaa", ledek si Adi..

"kamu kenal saya?", tanya Dyah balik

"siapa yg gag kenal kamu, si rangking kelas, dgn nilai terbaik di kelasnya, si ketua kelas dan punya nama yg baik di guru guru", kata Adi menjelaskan tentang aku saat SMP dulu..

Merekapun sdh mulai akrab karena merasa dirinya teman satu sekolahan saat SMP dulu, dan malampun telah berlalu dengan menghabiskan waktu bercakap-cakap bersama kawan-kawan..