Naja mengangguk patuh lalu mulai memejamkan matanya. Tersenyum, Setya pun meraih sesuatu di saku kemejanya lalu menunjukkannya di depan wajah Naja. Naja benar-benar sudah tidak sabar ingin membuka mata untuk mengetahui apa yang akan dilakukan Setya.
"Satu ... dua ... tiga ... buka!" titah Setya membuat Naja langsung kembali membuka mata dan melihat sebuah kalung berwarna perak dengan liontin huruf N berada tepat di depan matanya.
"Ini buat lo. Gue pakein, ya." Setya berdiri dan melangkah ke belakang Naja untuk memakaikan kalung pemberiannya.
"Set, apa ini gak terlalu berlebihan? Kalungnya pasti mahal. Aku ngerasa gak pantes pake kalung ini," ucap Naja sambil memperhatikan liontin kalung yang kini sudah melingkar di lehernya.
Setya kembali duduk di samping Naja. Dia menyelipkan helaian rambut Naja yang berada di depan wajah ke belakang telinga. "Gak ada yang terlalu berlebihan buat bahagiain orang yang kita sayang. Lo cocok banget, kok, pake kalung itu. Lo jadi makin cantik tau."