"Kita belum jadian, Han. Tadi kita itu emang gak sengaja ketemu aja. Iya kan, Tan?" Naja menoleh pada Destan sebagai isyarat supaya cowok itu membantu menjelaskan agar tidak ada kesalahpahaman.
"Iya, kita emang gak sengaja ketemu tadi. Tapi, lo sadar gak, Ja? Kalau ini adalah salah-satu konspirasi semesta. Karena semesta mau kita bersama." Entah kesambet apa Destan hingga mendadak jadi sok puitis seperti itu.
"Huek ... gue jadi pengen muntah denger omongan Destan barusan," ucap Setya sambil pura-pura terlihat mual.
"Ngomen aja lo, Satbang!" Destan memukul bahu Setya. "Eh, btw kalian kok, bisa ke sini juga?"
"Kita sebenernya gak niat ke sini sih, tapi tadi tiba-tiba hujan jadi kita neduh dulu sambil mau makan juga. Laper." Milhan memegang perutnya yang keroncongan.
"Oh, ya udah kalian udah pesen belum?"
"Baru mau"