Aku masih enggan untuk ke sana tetapi diriku seolah terus meminta agar segera ke sana karena ini adalah hal yang tidak dibesar-besarkan bahkan aku sama sekali merasa bahwa aku sudah salah karena mendiamkan mami seperti itu. Disaat aku tahu bagaimana sifat mami dan juga aku tahu bagaimana ia tidak akan pernah bisa didiamkan dan juga aku sama sekali tahu bahwa ia juga tidak akan pernah bisa menyendiri seperti itu bahkan makanan-makanan mewah itu tidak akan pernah cocok lagi di mulut mami karena mami sekarang menyukai nasi Padang dan juga makan makanan tradisional lainnya.
Hingga pada akhirnya aku berdiri tepat di belakang tempat duduk di mana mami berbaring sekarang.
Aku enggan untuk mengeluarkan suara tetapi aku juga tidak ingin egois dan aku tidak ingin ego memenangi diriku kembali sehingga aku kemudian mengeluarkan suaraku secara perlahan.
"Mi…"