Saat ini, Jaya sedang berada di sebuah ruangan dengan kondisi dan juga situasi yang sangat tidak bisa membuat Jaya paham.
Mengapa ia sekarang berada di dalam ruangan ini. Rasa pusing yang begitu sangat menusuk kepalanya begitu saja membuat Jaya tidak bisa kembali mengingat apa yang terjadi sebelumnya.
Jaya menengok ke samping tubuhnya tidak ada siapapun di sana. Namun, Jaya mendengar ada suara tangisan dan juga isakan yang Jaya tahu betul itu adalah milik seorang perempuan.
Jaya berjalan kearah tempat itu di dapatnya seseorang sedang meringkuk di sudut ruangan. Jaya tidak tahu siapa di sana dan mengapa gadis itu bisa menangis.
Bahkan, Jaya tidak ingat bagaimana mengapa ia bisa berakhir dengan tubuh atas tanpa baju dan juga mengapa ada wanita yang menangis di ruangan ini.
Jaya perlahan mendekati gadis itu sembari mengancing kancing bajunya. "Permisi, kamu kenapa?"