Pov Rubi
Aku masih berusaha menjadi istri yang baik, aku juga masih menyiapkan segala keperluan mas Jaya, tapi aku tahu dia semakin menjauh. Hanya saja, aku juga tidak tahu apa yang harus kulakukan. Entah itu bertanya keadaan di kantor, atau sekedar menyapa keadaanya mas Jaya. Aku merasa memang sebenarnya kami perlu untuk sejenak saling break dari semua masalah yang ada. Kami, memang seharusnya tidak terlalu fokus pada masalah di rumah ini sedangkan masalah rumah tangga kami padahal, sebenarnya diri kami sendiri tidak baik-baik saja. Seperti tadi malam ini, kami bercerita dari hari ke hari. Di mana kami juga harus banyak mengerti bahwa permasalahan tidak hanya datang dari luar tapi diri sendiri.
"Rubi," mas Jaya memanggilku. Dia masih bisa memanggil namaku, sedangkan aku selalu kelu mengucapkan kata "mas" saja.
"Ya mas," ujarku, aku menoleh sejenak lalu kembali mengerjakan melipat pakaian, yang baru saja diangkat dari jemuran, belum di setrika.
