Ternyata kesenangan Rubi tidak bertahan lama. Dia justru mendapatkan kembali fitnah atas dirinya yang diberikan oleh seseorang tak dikenal. Sebuah paket kepada Jaya datang ke kantor hingga pulang-pulang Jaya marah dan membanting paket itu. Rubi yang tidak tahu apa-apa pun kembali dihadapkan oleh rasa bimbang.
"Mas, dapat ini dari mana?" tanya Rubi.
"Tidak perlu dapat dari mana yang jelas aku sudah tahu kelakuan mu di luar sana," ujar Jaya. "Jadi ini alasan kau tidak mau membantuku mandi? Karena aku takut aku melakukan hal lain karena selingkuhan mu pasti tidak senang. Begitu kan?" Jaya menggeram menatap Rubi.
"Apa maksudnya mas?"