Kenzo termenung di balkon apartemennya, ia melihat bulan dan bintang yang tampak indah di langit atas. Dinginnya malam tak membuat ia beranjak sedikitpun dari tempat ini, wajahnya babak belur tak membuat ia meringis kesakitan. Bahkan sekarang tangannya gemetar karena dinginnya cuaca.
Ia suka menyendiri dalam gelapnya malam, mencoba berdamai kepada diri sendiri. Tiba-tiba saja sebuah jaket disodorkan kepada dirinya, ia menoleh ke samping. Lagi-lagi Vito yang memberikan jaket ini kepada dirinya. Entah bagaimana Vito bisa masuk ke dalam apartemennya ia tak tau.
"Saya ingin sendiri," ujar Kenzo tanpa ekspresi.
"Cuaca dingin, tak bagus untuk kesehatan," peringat Vito.
"Saya tak bodoh untuk tahu hal itu," balas Kenzo menohok.
Vito tampak menghela nafas pelan. "Apakah kau sudah meminum obat?" tanya Vito dan di balas gelengan pelan oleh Kenzo.
"Tunggu di sini, akan aku bawakan obat untukmu," ujar Vito.