Ku pikir setelah siang itu aku mencium pipinya, masalah antara aku dan Ryu akan berakhir juga. Namun ternyata aku salah besar seminggu ini aku hanya terus berkelahi dengannya. Bahkan masalah kecil seperti aku lambat membalas pesannya pun dia akan langsung marah besar. Aku tak tahu apa yang terjadi pada Ryu, moodnya naik turun bahkan melebihi wanita yang sedang PMS.
Setiap kali aku bertanya kepadanya dia pasti akan selalu diam dan berakhir dengan mengabaikan ku seharian.
Tapi anehnya walaupun dia sedang marah kepada ku, tetap saja setiap pagi dia akan menjemput ku. Pernah sekali aku menolak untuk ikut dengannya dan lebih memilih berjalan kaki ke kampus namun tetap saja tidak berhasil dia tetap saja mengikuti ku dari belakang dengan berjalan kaki juga.
