"Cecil boleh aku mengatakan sesuatu kepada mu?." aku menoleh kearah Cecil menatapnya dalam menerawang masuk kedalam pekatnya bola matanya yang hitam.
Mungkin aku akan menjadi orang yang hilang karena menerobos gelapnya malam, yang bahkan aku sendiri tidak bisa membayangkan seberapa gelapnya itu. Apakah tetap hati ku yang jauh lebih gelap?. Atau malam ini memang sepenuhnya gelap?.
Cecil juga menatap ku dengan penuh keseriusan seolah-olah tahu bahwa yang akan ku katakan adalah sesuatu yang besar. Cecil tidak menjawab dan hanya mengangguk pelan kepada ku.
"Aku tak tahu apakah yang ku lakukan ini benar atau tidak, tapi selama itu kau yang mendengarnya aku rasa tidak akan ada masalah sama sekali." Aku mulai mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya.
Sesuatu yang bahkan Cecil tak pernah mendunga aku akan mengatakan hal ini kepada dirinya.