Chereads / HASRAT TUAN MUDA / Chapter 27 - chapter 27 tidak sadarkan diri

Chapter 27 - chapter 27 tidak sadarkan diri

"Ini udah beres, gimana menurut mu?" Kata Adeline menyelesaikan pekerjaan Smith

"Wah aku masih gak percaya kamu bisa mengerjakannya dengan sempurna." Kata Smith kagum pada Adeline

"Apa kan aku bilang, Adeline gitu." Kata Adeline sedikit becanda

"Iya tidak aku sangka ternyata istriku itu pintar ya." Kata Smith memuji Adeline

"Ya udah kalau gitu ayo kita tidur, kan pekerjaannya sudah selesai." Kata Adeline mengajak Smith tidur

"Ayo sayangku." Kata Smith

Keesokan paginya Smith sudah bersiap-siap rapi untuk pergi ke kantor, karena ada meeting yang sangat penting.

"Sayang doain aku ya, semoga peroyek besarku ini berhasil." Kata Smith

"Pastinya sayang, doaku akan selalu menyertaimu." Jawab Adeline

"Ya udah kalau gitu aku pergi sekarang ya sayang." Kata Smith

"Sarapan dulu sayang." Kata Smith

"Aku sarapan di kantor aja sayang, takutnya kalau sarapan di rumah nanti telat." Kata Smith

Kemudian Adeline mencium tangan Smith, dan Smith membalasnya dengan ciuman di kening Adeline. Tidak lupa Smith pun mencium perut Adeline yang semakin hari semakin membesar.

Hari pun sudah sore, Adeline yang sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton tv dan ngamil makanan ringan. Tiba-tiba Smith memeluknya dari belangkang.

"Sayang aku berhasil." Kata Smith senang dan ia langsung memeluk Adeline

"Wah selamat sayang, seneng banget dengernya." Kata Adeline

"Iya sayang ini berkat bantuan istri aku. Aku memang gak salah pilih kamu untuk jadi istri aku. Udah cantik, bisa kasih aku keturunan, pinter lagi." Kata Smith memuji Adeline sambil ia sesekali mencium Adeline

"Ah kamu jangan berlebihan, aku mah biasa aja." Jawab Adeline tersenyum malu karena di puji oleh Smith.

Kemudian Smith menggendong Adeline menuju kamarnya.

Para pegawai yang melihatnya sangat senang melihat majikannya yang selalu romantis. Mereka tidak percaya Smith majikan mereka yang tadinya sikapnya cuek banget, kini ia berubah 180 derajat semenjak menikah dengan Adeline.

Sementara itu Sofia yang melihat kemesraan antara Smith dan Adeline, ia sangat kesal dan sakit hati. Ia berlari menuju kamarnya, dan ia menjatuhkan badannya ke ranjang seketika air matanya mengalir begitu saja tidak bisa ia cegah. Bibirnya di sesap kedalam, bantalnya basah dengan ari mata. Hatinya Sofia terlalu sakit melihat Smith semakin mesra dan romantis pada Adeline.

Malam harinya, pada saat Smith dan Adeline sedang makan malam. Smith menyuruh salah satu pegawainya untuk memanggil Sofia, karena ia ingin menanyakan tentang jadwal meeting besok.

"Tolong panggil Sofia kesini." Perintah Smith pada salah satu pegawai di rumahnya

"Baik tuan." Jawab pegawai itu

Tidak lama Sofia pun datang menemui Smith dan Adeline dengan matanya yang bengkak karena habis nangis.

"Kenapa mata kamu bengkak, kamu habis nangis ya?" Tanya Adeline begitu Sofia sampai dengan matanya yang bengkak

"Enggak nyonya ini tadi mata saya di gigit serangga." Jawab Sofia berbohong

"Oh gitu ya, udah kamu kasih obat oles?" Tanya Adeline

"Udah nyonya." Kata Sofia

"Tuan ada apa memanggil saya kesini?" Tanya Sofia pada Smith

"Saya mau tanya jadwal meeting besok." Kata Smith

"Saya belum liat jadwalnya tuan, nanti kalau saya udah liat akan saya kabarin." Kata Sofia

"Kamu harus secepatnya kasih tau saya." Kata Smith

"Baik taun." Jawab Sofia

Malam ini langit begitu indah. Langit malam ini di penuhi dengan cahaya bintang-bintang dan bulan pun tak kalah terangnya ikut menyemarakkan suasana malam ini. Para bintang pun saling berkumpul membentuk sebuah rasi bintang. Membuat suasana malam ini terasa sangat sempurna.

Smith dan Adeline mereka sedang duduk di sebuah kursi depan kamar mereka sambil melihat keindahan langit malam ini.

"Sayang langit malam ini sangat indah ya." Kata Adeline kepada Smith sambil ia menatap ke langit

"Iya sayang, langitnya cerah di penuhi dengan cahaya bintang-bintang." Kata Smith

"Sayang lihat deh, itu ada bintang jatuh." Kata Adeline dengan jari yang menunjuk ke arah bintang itu

"Oh iya sayang bintangnya jatuh." Kata Smith sambil ia melihat ke arah bintang jatuh itu

"Sayang katanya kalau kita liat bintang jatuh, kita harus minta permintaan. Nanti permintaan kita pasti akan terkabul. Permintaan kamu apa sayang?" Tanya Adeline

"Aku cuma mau hidup sama kamu dan anak kita dengan bahagia sampai nanti maut memisahkan." Kata Smith

"Ah kamu." Kata Adeline seketika air matanya mengalir mendengar perkataan Smith dan ia memeluk Smith

"Loh kok nangis sayang?" Tanya Smith yang melihat Adeline menangis

"Aku cuma seneng aja dengernya sayang. Terimakasih ya sudah sangat tulus cinta sama aku. Padahal awal ketemu kita tidak mengenal satu sama lain." Kata Adeline

"Iya sayang udah ah jangan nangis, aku sangat cinta sama kamu apalagi kamu sekarang lagi mnegandung anak aku." Kata Smith

"Iya sayangku makasih banyak." Kata Adeline sambil ia terus memeluk Smith.

"Kita tidur yu, udah malam." Ajak Smith pada Adeline

"Ayo sayang." Kata Adeline

Keesokan paginya Smith berpamitan kepada Adeline untuk pergi ke kantor.

"Sayang aku berangkat dulu ya." Kata Smith berpamitan pada Adeline

"Iya sayang, semangat ya kerjanya." Kata Adeline

"Pastinya sayangku." Kata Smith

"sayang, daddy mau berangkat kerja dulu yah. Jangan nakal dalam perut kasian mami." Kata Smith kepada bayi yang ada dalam perut Adeline sambil ia mengelus-ngelus perut Adeline

Adeline pun tersenyum mendengar itu semua. Dan ia pun mencium tangan Smith kemudian di balas dengan kecupan di kening Adeline.

Waktu sedang dalam perjalanan ke kantor, tiba-tiba dari arah berlawanan ada sebuah truk sangat kencang sekali menabrak mobil Smit dan duar terjadi benturan keras. Mobil Smith berbalik sembilan puluh derajat. Pada kejadian itu Smith langsung tidak sadarkan diri, darah terus mengalir dari kepalanya. Tidak lama polisi dan ambulance datang ke tempat kecilakaan itu. Smith dan supirnya serta supir truk itu langsung di larikan ke rumah sakit.

Sementara itu Adeline yang semenjak Smith pergi ke kantor hatinya sangat khawatir dan cemas. Pikirannya terus saja memikirkan Smith tidak seperti hati-hari biasanya. Adeline pun bingung kenapa perasaannya jadi gak enak gini.

Waktu Adeline mau ke kamar tiba-tiba telepon rumahnya berbunyi. Kemudian Adeline mengangkatnya.

"Hallo, ini saya dari pihak rumah sakit." Kata si penelepon itu.

"Iya, ada apa ya?" Tanya Adeline seketika hatinya semakin gak tenang karena tidak biasanya ada pihak rumah sakit yang menelepon ke rumahnya

"Ini saya mau mengabarkan, tuan Smith kecilakaan dia sekarang ada di rumah sakit." Kata si penelepon itu

Begitu dengar berita itu Adeline langsung menjatuhkan telepon yang sedang ia pegang, dan seketika tubuh Adeline menjadi lemas dan ia menangis.

Sofia yang melihat Adeline terjatuh lemas sambil menangis, ia langsung menghampiri Adeline

"Nyonya kenapa?" Tanya Sofia

"Smith... Smith..." Kata Adeline terbata-bata sambil terus menangis

"Ada apa dengan tuan muda nyonya?" Tanya Sofia

"Smith kecelakaan." Kata Sofia terus menangis

"Apa tuan kecelakaan?" Kata Sofia kaget mendengarnya

Adeline pun langsung pergi ke rumah sakit di temani Sofia. Setibanya disana Adeline langsung pergi ke ruangan Smith. Tetapi waktu ia mau masuk, Adeline di hentikan oleh suster.

"Tunggu nyonya, nyonya tidak bisa masuk." Kata suster menghentikan Adeline

"Saya mau bertemu sama suami saya sus." Kata Adeline terus menangis

"Tapi dokter masih memeriksa suami nyonya, nanti kalau dokter sudah selesai memeriksanya nyonya boleh masuk." Kata suster itu

"Nyonya ayo kita duduk dulu disini, kita tunggu dokter keluar." Kata Sofia mengajak Adeline

Tetapi Adeline tidak mengikuti apa kata Sofia, ia malah mundar-mandir karena khawatir dengan keadaan Smith. Tidak lama dokter keluar dari ruangan itu.

"Dok bagaimana dengan keadaan suami saya?" Kata Adeline menangis

"Tuan Smith masih belum sadarkan diri, banyak darah yang keluar dari kepalanya karena benturan yang sangat keras." Kata dokter itu