"Apakah saya boleh melihat suami saya?" Kata Adeline
"Silahkan." Kata dokter itu
Adeline pun masuk di ikuti oleh Sofia. Waktu Adeline melihat keadaan Smith yang berbaring di ranjang rumah sakit, dengan perban di kepala dan selang oksigen di hidungnya. Adeline menangis sejadi-jadinya di samping ranjang itu dengan memegang tangan Smith.
"Sayang bangun, aku disini." Kata Adeline terus menangis
Seketika tangan Smith mulai bergerak dan Adeline langsung menyadarinya.
"Sayang." Kata Adeline begitu melihat tangan Smith bergerak
Smith pun perlahan-lahan membuka matanya. Tetapi ia tidak mengingat orang-orang yang ada di sana.
"Kamu siapa?" Kata Smith dengan nada suara yang sangat pelan.
"Sayang ini aku istri kamu." Kata Adeline bingung dengan pertanyaan Smith
"Hah istri aku?" Tanya Smith
"Iya aku istri kamu." Kata Adeline
"Aku tidak ingat apapun." Kata Smith sambil ia memegang kepalanya kesakitan.
Adeline yang melihat Smith kesakitan, ia langsung menyuruh Sofia panggilkan dokter.
"Sayang kamu kenapa, sayang?" Kata Adeline panik melihat Smith.
"Tuan kenapa?" Tanya Sofia
"Cepet panggilkan dokter." Kata Adeline menyuruh Sofia
Dan Sofia pun memanggil dokter. Tidak lama dokter datang bersama suster.
"Dok tolong suami saya." Kata Adeline panik sambil ia menangis
Dokter pun memeriksa Smith.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan suami saya dok?" Kata Adeline
"Tuan Smith mengalami hilang ngatan, akibat benturan keras yang ada di kepalanya." Kata dokter
"Apa dok?" Tanya Adeline kaget begitu dengar itu
"Iya, tapi dia bisa saja sembuh asalkan setiap hari harus dibiasakan melakukan hal yang ia sering kerjakan, supaya ingatannya cepat kembali." Kata dokter
Adeline pun menangis mendengar itu semua. Dia tidak menyangka bahwa Smith akan hilang ingatan seperti ini gara-gara kecelakaan itu.
Smith sudah beberapa hari di rawat di rumah sakit. Dan hari ini adalah jadwal Smith untuk pulang.
"Pagi tuan Smith." Kata dokter begitu memasuki ruang rawat Smith
"Pagi dok." Jawab Smith
Kemudian dokter mulai memeriksa keadaan Smith.
"Kondisi tuan Smith semakin hari semakin membaik, hari ini tuan Smith boleh pulang." Kata dokter
"Syukurlah." Kata Adeline senang mendengar itu semua.
"Terimakasih dok." Kata Smith
Kemudian Smith dan Adeline pulang ke rumah. Setelah sampai rumah, Sofia langsung menyenggol Adeline yang sedang memegang tangan Smith. Sofia langsung menggantikan posisi Adeline memegang Smith. Rasanya Adeline mau marah dengan Sofia, tetapi ia lebih memikirkan kondisi Smith.
"Tuan sini biar saya bantu." Kata Sofia sambil menyenggol Adeline
Sementara itu Adeline kesal dengan Sofia yang sudah menyenggolnya, ia pun menghentikan langkahnya dan melihat Sofia yang berjalan menuntun Smith ke kamar.
"Bisa-bisanya dia seperti itu kepada aku." Kata Adeline kesal
Setibanya di kamar Sofia langsung mengupaskan buah-buahan untuk di makan oleh Smith. Sementara itu Adeline yang melihat Sofia berprilaku seperti itu ia sangat kesal dan ia pun langsung menghampirinya.
"Tuan mau aku bukain mangga?" Tanya Sofia
"Boleh." Kata Smith
"Biar aku aja." Kata Adeline menghampiri Smith dan Sofia
"Apa-apaan sih kamu." Kata Sofia
"Udah jangan berantem." Kata Smith
Tiba-tiba ada papa nya Smith tuan Jeremi Thomas menjenguk Smith ke rumah.
"Smith gimana keadaan mu sekarang?" Tanya tuan Jeremi begitu ia sampai di dalam kamar Smith
"Anda siapa ya?" Tanya Smith tidak mengenali tuan Jeremi ayahnya sendiri
"Apa kamu bilang? Aku ini Papa mu Smith." Kata tuan Jeremi bingung dengan anaknya
"Pa sebenarnya Smith hilang ingatan semenjak kejadian kecelakaan itu." Kata Adeline
"Ya tuhan, apa itu benar?" Kata tuan Smith masih tidak percaya anaknya hilang ingatan
"Iya pa itu kenyataannya." Kata Adeline
"Smith ini papa kamu Jeremi Thomas." Kata papanya Smith
"Oh iya papa." Kata Smith
"Adeline kamu harus rawat Smith sampai sembuh." Pesan papanya Smith pada Adeline
"Pastinya pa, aku akan merawatnya sampai ingatannya kembali." Kata Adeline
Malam harinya Sofia yang sedang berada di kamarnya. Ia sedang merencanakan akan merebut Smith dari Adeline karena sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk merebut posisi Adeline. Ia berencana untuk menjelek-jelekan Adeline ke Smith. Supaya Adeline tidak peduli terhadap Adeline.
"Liatin saja besok aku akan membuat Smith lebih dekat dengan aku dari pada si cewek kampung itu." Kata Sofia yang sedang ngomong sendiri di kamarnya
Pagi harinya saat Smith sedang duduk di kursi. Sofia sengaja menghampirinya dengan membawakan secangkir kopi kesukaan Smith.
"Pagi tuan, ini saya bawakan kopi kesukaan tuan." Kata Sofia menghampiri Smith
"Oh iya makasih." Kata Smith
"Tuan boleh saya ikut duduk bersama tuan, sambil kita ngobrol-ngobrol tentang masa lalu. Supaya ingatan tuan cepat kembali." Kata Sofia
"Iya boleh-boleh." Kata Smith dengan senang hati ia mengizinkan Sofia duduk bersamanya
"Tuan inget gak, kalau setiap pagi saya yang nemenin tuan sarapan. Istri tuan mah dia sangat cuek dan tidak perhatian sama tuan. Malahan ya tuan nyonya Adeline itu suka keluyuran pergi ke clab malam. Jangan-jangan nih ya tuan anak dalam kandungan nyonya Adeline itu bukan anak tuan." Kata Sofia sengaja berbohong menjelek-jelekan Adeline di depan Smith
"Emangnya iya gitu, saya gak inget sama sekali." Kata Smith
"Iya tuan kan gak akur sama nyonya Adeline. Setiap hari tuan dan nyonya pasti aja berantem." Kata Sofia terus saja menjelek-jelekan Adeline
Tiba-tiba Adeline datang menghampiri Smith dan Sofia yang sedang mengobrol.
"Hai lagi pada ngapain?" Tanya Adeline pada Smith dan Sofia
"Lagi ngobrol aja." Jawab Sofia
"Sayang kamu mau sarapan dulu?" Tanya Adeline pada Smith
"Belum." Jawab Smith singkat
Smith langsung meminggalkan Adeline dan mengajak Sofia untuk sarapan bareng. Sementara itu Adeline yang melihatnya langsung sakit hati.
"Sofia temenin aku sarapan yu." Kata Smith mengajak Sofia
"Boleh tuan." Kata Sofia seneng, karena Smith tidak peduli kepada Adeline istrinya sediri
Sofia pun tersenyum ke arah Adeline, sebagai tanda kemenangan dia. Dan Adeline pun mengikuti Smith dan Sofia kemeja makan untuk sarapan bareng.
Pada saat Adeline ingin mengambilkan nasi untuk Smith, Smith menolaknya.
"Aku bisa sendiri." Kata Smith
"Iya, lagi pula kan biasanya tuan itu mandiri." Kata Sofia sengaja bicara seperti itu
Seketika Adeline rasanya ingin pergi dari rumah itu, karena ia sudah gak tahan dengan apa yang terjadi sekarang. Tetapi ia berpikir, tuan Jeremy sudah memberi pesan padanya untuk selalu ada di sisi Smith.
Selesai makan Adeline mengambilkan obat untuk Smith.
"Aku mau ambil obat kamu dulu ya sayang." Kata Adeline
"Biar aku aja." Kata Sofia
"Iya, biar Sofia aja yang ambil obatnya." Kata Smith
Tiba-tiba ada Sharon datang kerumah Smith sambil ia membawa koper yang lumayan besar.
"Hallo semua apa kabar?" Kata Sharon begitu ia sampai dirumah Smith dan ia langsung menghampiri Smith yang sedang sarapan di meja makan
"Sharon." Kata Adeline kaget melihat Sharon datang ke rumahnya dengan membawa koper
"Siapa kamu?" Tanya Smith pada begitu ia melihat Sharon
"Aku adalah adikmu kak, namaku Sharon. Aku di suruh papa untuk tinggal disini sementara waktu sampai ingatan kakak kembali." Jawab Sharon
"Non Sharon." Kata Sofia begitu ia sampai di meja makan usai mengambil obat untuk Smith
"Hai Sofia." Kata Sharon
"Non Sharon mau kemana bawa koper sagala, mau berangkat liburan ya?" Tanya Sofia panasaran begitu liat Sharon membawa koper yang cukup besar
"Saya akan tinggal disini sampai ingatan kakak kembali." Jawab Sharon
Sofia yang mendengar itu semua tampak sedikit kesal, karena ia pikir kalau Sharon tinggal disini akan sulit untuk merebut hari Smith.
"Tolong anterin non Sharon ke kamarnya." Kata Adeline menyuruh salah satu pegawainya
"Baik nyonya." Kata pegawai itu