Chereads / HASRAT TUAN MUDA / Chapter 30 - Chapter 30 KEDENGKIAN

Chapter 30 - Chapter 30 KEDENGKIAN

Malam harinya di apartemen Clarissa, ia menelepon Sofia untuk di ajak kerja sama dengannya. Karena Clarissa sangat benci banget sama Adeline.

"Hallo Sofia." Kata pertama yang di ucap Clarissa pada Sofia dalam telepon

"Iya non Clarissa, ada apa tumben telepon saya."

Jawab Sofia dalam telepon itu

"Sofia aku tau kamu tidak suka kalau Adeline tinggal di rumah Smith kan?" Kata Clarissa dalam telepon itu

"Iya non saya memang tidak suka dengan dia, karena semenjak ada dia di rumah ini sikap Smith jadi berubah sama saya." Kata Sofia dalam telepon

"Gimana kalau kita kerja sama aja, buat si Adeline angkat kaki dari rumah Smith." Kata Clarissa dalam telepon

"Bagaimana caranya non?" Tanya Sofia dalam telepon

"Kita buat kandungan Adeline keguguran, nanti kamu masukan obat penggugur kandungan ke dalam minuman Adeline." Kata Clarissa dalam telepon itu

"Tapi non waktu itu saya juga pernah memasukan obat kedalam minuman Adeline tapi saya ketahuan non." Kata Sofia dalam telepon

"Kamu yang pinter dong, suruh pegawai yang ada disana yang ngasih ke Adeline." Kata Clarissa dalam telepon

"Baik non, akan saya coba nanti." Jawab Sofia dalam telepon itu

Kemudian Clarissa menutup teleponnya.

Di rumah Smith

Adeline yang sedang duduk di kursi dekat kolam, ia menyuruh salah satu pegawainya untuk mengambilkan air minum karena ia haus.

"Tolong ambilkan air putih untuk saya." Suruh Adeline pada pegawai rumahnya

"Baik non." Kata pegawai itu

Pada saat pegawai Adeline mau mengambil air putih di dapur, Sofia menghampiri pegawai itu.

"Itu air minum buat siapa?" Tanya Sofia pada pegawi itu

"Buat nyonya." Kata pegawai itu

"Oh, itu barusan ada yang manggil kamu." Kata Sofia berbohong karena ia ingin memasukan obat penggugur kandungan pada minuman Adeline

Pegawai itu pun langsung menemuinya, tetapi tidak ada orang sama sekali yang mememnggilnya. Ia pun langsung balik lagi ke dapur.

"Tidak ada orang yang manggil saya kok bu." Kata pegawai itu

"Oh ya, mungkin dia udah pergi kali karena kamu lama nyautnya." Kata Sofia berbohong

"Ya udah lah gapapa bu, saya mau anter air minum ini ke nyonya." Kata pegawai itu

Pegawi itu pun pergi memberikan air minum yang sudah di kasih obat oleh Sofia. Sementara itu Sofia mengintip Adeline yang meminum air yang sudah ia kasih obat.

"Nyonya ini ari minumnya." Kata pegawai itu memberikan gelas yang berisi air minum ke Adeline

"Oh iya, makasih ya." Kata Adeline

Adeline pun meminum air itu. Setelah itu, ia berniat untuk pergi ke kamarnya untuk tidur siang.

Waktu Adeline sedang tidur, ia merasa seperti ada sesuatu di perut yang jatuh ke celana dalamnya dan perutnya terasa sakit. Kemudian ia pergi ke kamar mandi untuk melihatnya, ternyata keluar darah yang sangat banyak. Adeline pun berteriak meminta tolong.

"tolong tolong." Kata Adeline sambil ia memegang perutnya yang sakit dan celananya sudah di penuhi dengan darah

"Kamu kenapa?" Smith menghampiri Adeline

"Perutku sakit." Kata Adeline

Smith yang melihat darah di celana dan kaki Adeline ia panik dan ia langsung membawa Adeline ke rumah sakit.

"Kenapa kakak ipar?" Kata Sharon yang melihat Adeline di gendong oleh Smith

"Dia mengalami pendarahan, aku akan membawanya ke rumah sakit." Kata Smith

"Aku ikut." Kata Sharon

"Aku juga ikut tuan." Saut Sofia

Setibanya di rumah sakit dokter langsung memeriksa Adeline. Tetapi sangat di sayangkan Adeline kaguguran.

"Maaf tuan, nyonya Adeline mengalami kaguguran." Kata dokter itu

"Apa dia kaguguran dok?" Tanya Smith, meskipun ia sekarang lagi hilang ingatan. Tetapi hati Smith sangat sedih mendengar berita itu

"Iya tuan, nyonya Adeline harus di kuret." Kata dokter itu

Adeline yang mendengar itu semua, ia sangat terpukul karena ia pikir, ia tidak bisa menjaga bayi dalam kandungannya.

Sementara itu Sofia ia tersenyum bahagia mendengar Adeline kaguguran. Kini rencananya berhasil. Ia pun langsung menelepon Clarissa.

"Hallo non." Kata Sofia pada Clarissa dalam telepon

"Iya kenapa Sofia, kedengarannya suara kamu seperti lagi bahagia. Apa ada berita bagus?" Tanya Clarissa pada Sofia dalam telepon

"Iya non, Adeline kaguguran." Kata Sofia pada Clarissa dalam telepon

"Akhirnya, ini berita yang lagi saya tunggu-tunggu." Kata Clarissa senang dalam telepon itu

"Iya non rencana kita berhasil non, saya sangat senang." Kata Sofia dalam telepon itu

"Keja yang sangat bagus Sofia, bagai mana kalau nanti kita rayakan kemenangan kita. Kita pergi makan malam di salah satu restoran bintang lima, biar saya aja yang telaktir." Kata Clarissa dalam telepon

"Boleh non, tentu saja kita harus merayakannya." Kata Sofia dalam telepon

Sementara itu Adeline yang baru keluar dari ruangan oprasi ia menangis sejadi-jadinya karena calon anaknya sudah pergi duluan meninggalkan. Kini ia rasa dunianya sangat hancur. Tiba-tiba Sharon datang menemuinya.

"Kakak ipar yang sabar ya." Kata Sharon pura-pura bersimpati pada Adeline, padahal hatinya sangat senang mendengar Adeline kaguguran

"Anak aku Sharon, anakku udah gak ada." Kata Adeline terus menangis

"Kakak harus kuat." Kata Sharon menenangkan Adeline

Sementara itu Smith yang melihat Adeline menangis karena kehilangan calon anaknya, Smith rasanya ikut merasakn penderitaan yang kini sedang Adeline alami. Hatinya terasa sakit, dunianya terasa hancur begitu mendengar Adeline kaguguran.

Adeline terus menangis sampai matanya membengkak. Wanita mana sih yang gak senang kalau ia dinyatakan hamil, dan itu adalah anak pertama Adeline bersama Smith yang sudah mereka nanti-nantikan. Tetapi sayangnya, takdir berkata lain. Adeline jaga janin dalam kandungannya dengan baik, tapi tuhan lebih sayang dengan calon anaknya. Adeline mengalami kaguguran, ia pun harus merelakan calon anaknya pergi untuk selama-lamanya.

Malam harinya Sofia akan keluar karena ia akan merayakan kemenangannya bersama Clarissa karena kini Adeline keguguran. Sungguh berita yang sangat menyenangkan bagi Sofia dan Clarissa.

"Tuan saya izin malam ini mau pergi keluar sebentar sama teman." Kata Sofia izin pada Smith

"Ya silahkan." Jawab Smith

Sofia pun pergi ke salah satu restoran bintang lima, ia dan Clarissa berjanjian untuk bertemu di tempat. Tidak butuh waktu lama Sofia pun sampai di restoran itu, dari kejauhan sudah terlihat Clarissa yang sudah duduk menunggunya di temani dengan minuman di atas mejanya. Kemudian Sofia menghampiri Clariss.

"Hai non, lama ya unggunya?" Tanya Sofia begitu ia sampai di tempat dimana Clarissa duduk

"Enggak terlalu lama kok, ayo duduk." Kata Clarissa mempersiahkan duduk ke Sofia

"Oh iya, makasih non." Sofia pun duduk berhadapan dengan Clarissa

"Luar biasa rencana kita berhasil." Kata Clarissa tersenyum bahagia kepada Sofia

"Iya non, ini berkat ide non Clarissa." Kata Sofia

"Kalau gitu kita rayakan kemenangan kita. Cisssssss." Kata Clarissa menganggat gelas yang ada di depannya

"Cissssss." Kata Sofia juga menggakat gelas berisi minuman yang sudah di pesan oleh Clarissa buat ia.

"Jadi gimana sekarang kabar si wanita kampung itu?" Tanya Clarissa pada Sofia

"Sekarang dia belum pulang dari rumah sakit non, karena kondisinya belum pulih kan baru selesai di kuret." Jawab Sofia

"Syukurin dah, memang dia pantas menerima itu semua." Kata Clarissa

Mereka pun tertawa bersama di atas penderitaan yang di alami oleh Adeline. Mereka berdua adalah para manusia yang sudah tidak memiliki akal sehat, di dalam pikirannya hanya memikirkan hal-hal kotor.