'kring-kring'
'kring-kring'
Herra meraih ponsel yang terletak di nakas samping ranjangnya dengan malas. Menyipitkan matanya untuk melihat nama dari penelpon. Detik berikutnya ia melebarkan matanya kala melihat nama dari penelpon. Nama 'Presdir Galak' terpampang nyata di sana. Jantungnya langsung berdegup kencang karena hal itu.
Sontak Herra bangkit dari tidurnya dan duduk di ranjangnya itu. Rasa malas tadi langsung hilang begitu melihat nama dari kontak Presdir Galak itu. Dengan segera menggeser ikon hijau di ponselnya itu.
"Ha-Halo Tuan. Ada apa ya?" tanya Herra dengan suara khas orang bangun tidur.
["Apa kau baru bangun tidur, hah?! Jangan bilang kau lupa kalau hari ini kita ada perjalanan bisnis ke Jogja," ucap Rizhan dengan nada protes.]
Sontak Herra menepuk dahinya kala melupakan hal yang sangat penting. Bagaimana bisa ia melupakan hal itu?! Ia mati sekarang kena amuk oleh presdirnya ini.